Skip to main content

Posts

Showing posts from July, 2012

Coming Clean

Dari sekian banyak tulisan di blog ini, mungkin tulisan satu ini akan jadi yang paling dalam dan paling pribadi (setidaknya dari yang lalu-lalu yang pernah saya tulis). Sebenarnya saya ingin menulis ini dua tiga tahun yang lalu, tetapi saya memutuskan untuk menuliskannya sekarang, teristimewa untuk seorang nona sahabat saya. Sebenarnya lagi, saya ingin menyampaikan ini kepadanya dua tiga tahun yang lalu, namun mungkin sudah digariskan bahwa saya harus menulisnya sekarang ini, dalam kondisi saya dan dia yang sekarang, dan sekaligus juga, tulisan ini untuk mereka yang kepadanya saya berhutang penjelasan (juga yang merasa bahwa saya berhutang penjelasan). Jadi, saya memeluk agama lain sejak beberapa waktu lalu. Dan saya tidak akan menjelaskan bagaimana saya mengalami proses peralihan itu (saya tidak akan menyebutnya pencerahan sebab kata itu akan memicu perdebatan yang tanpa akhir) atau apa kenapa saya memilih meninggalkan agama saya yang lama dan memilih yang satu ini. Itu pengalama

yang terbaik dari hidup

Adalah bahwa meskipun kamu harus bangun sebelum subuh untuk memasak, kamu bahagia luar biasa ketika meletakkan kotak bekal di samping temanmu yang terlelap di ruang tunggu rumah sakit. Adalah bahwa kamu mampu merasa berkecukupan dengan apa yang kamu miliki tanpa harus membandingkan diri dengan orang lain di sekitarmu. Adalah menyadari bahwa bahagia itu sesungguhnya teramat sederhana.

yang diajarkan hidup, hari ini

Hari ini, pagi-pagi mengecek ponsel dan membaca sms dari adik saya di Jogja. Ada keluarga ibu saya di Jakarta yang meninggal. Saya langsung syok, sebab di hari pernikahan saya kami bertemu dan beliau sehat-sehat saja. Kata adik saya, bude saya itu terpeleset di kamar mandi dan langsung meninggal. Saya merasa sedikit kacau, sedih karena kehilangan dan sedih membayangkan ibu saya yang berangkat naik bis ke Jakarta sendirian (ibu saya tidak pernah bepergian keluar kota sendiri, apalagi dengan angkutan umum) karena ayah saya sedang berdinas. Sedih, namun tidak sanggup menangis, sampai sakit dan sesak dada ini rasanya. Jam 10 pagi, setelah gagal memperbaiki suasana hati akhirnya saya meminta Mr Defender menjemput, lalu kami pergi makan siang lebih awal dan mampir ke toko bayi, membeli hadiah untuk bayi teman kami. Bayi teman kami ini, setelah lahir langsung masuk NICU (ICU untuk bayi) karena ada cairan di paru-parunya. Kami sudah sempat menengoknya, namun waktu itu tidak membawa hadi

sahabat

gambar dari sini Percakapan dengan Mr Cajoon hari ini: Dia : pengen ngobrol tapi nggak punya ide Saya : sama, dari kemarin tiap lihat kamu online aku pengen nyapa tapi nggak tau mau ngobrol apa Dia : hahahaha Senang rasanya mengetahui bahwa sahabat yang satu ini tidak akan mengubah apa pun dalam hubungan kami, pun meskipun saya sudah menikah. Lega rasanya menyadari bahwa kami berdua memang sahabat, terlepas dari apa pun jenis kelamin kami :)

semoga kelak aku ingat

Semoga kelak aku ingat: senyummu, terbungkus kabut gunung, samar, di antara kerlip lampu kota nun di kejauhan. Semoga waktu takkan melunturkan, semoga aku masih dapat mengenang, walau samar: degup itu, semburat merah itu, di cakrawala senja, dan di wajahku, terpantul oleh sinar matamu. Semoga adamu takkan menjadikanku terbiasa, semoga aku terbangun dengan takjub yang sama, semoga aku menyesap hangatmu seakan hari esok belumlah pasti, untuk kita. Semoga kelak aku ingat: aku, mati-matian berharap kau juga mencintaiku. catatan fajar sebelum turun gunung