Ada banyak yang terjadi. Tahun ini, aku patah hati berkali-kali.
Aku ingat saat aku merasa sangat rapuh, Mr Cajoon sahabatku juga sedang terguncang, lalu kami berdua tiba-tiba memutuskan pergi ke Puncak padahal besoknya ujian. Kami naik kopaja ke Kampung Rambutan, terus kami ngobrol panjang di kopaja tentang banyak hal, tentang apa saja tapi nggak membahas masalah patah hatinya atau kegalauanku. Lalu kami berdua naik bis ke Puncak, dan di dalam bis juga kami masih bahas banyak hal dari politik sampai agama...
Kami berhenti di Masjid At taawun, air di sana sejuk banget kayak air terjun di gunung, kami ngobrol lagi, aku smsan dengan Mr Backpack, Mr Cajoon cerita tentang gadisnya... Lalu kami berdua hiking sedikit, dan akhirnya melihat paralayang, beberapa jam... Cuaca bagus banget, kami berdua duduk santai di rumput, terus makan di warung yang dekat di situ, makan pop mi, makan gorengan, minum kopi... Entah sudah berapa banyak kami bicara hari itu. AKu bercerita tentang keluarga, dia juga. Kami bicara tentang apa saja.
Lalu kami balik ke At Taawun, aku menunggu dia sembahyang, lalu kami beli strawberry dan moci dan magrib-magrib kami naik bis balik ke Jakarta. Mr Cajoon mengantarku sampai ke kamar asrama dan bilang makasih sudah menemaninya. Makasih juga, balasku.
We were so happy that day. Semuanya emang kerasa absurd banget kalau diingat sekarang, but that what we are, we are two weidro being best friends. Aku akan selalu ada buat dia dan begitu juga sebaliknya. Rasanya hari itu kayak film Before Sunrise, hahaha.
Comments
Post a Comment