Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2011

Madre

Akhirnya saya membaca Madre juga, setelah (akhirnya) Gramedia Samarinda (yang bahkan tidak menjual National Geographic, Rolling Stones, dan Reader's Digest, ketiga majalah yang saya selalu baca, sigh!) menjualnya. Dan saya, meskipun lumayan menyukainya, ternyata sedikit kecewa. Ah, tapi untuk adilnya, saya selalu kecewa dengan semua buku Dewi Lestari setelah Akar. Bukan karena buku-bukunya tidak bagus. Mungkin kalau pengarangnya bukan Dewi Lestari saya akan bilang bagus. Hanya saja, saya sangat sangat mencintai Dewi Lestari sejak membaca Supernova Akar. Itu buku yang sangat menyentuh saya secara emosional, juga secara spiritual. Maka ketika membaca Supernova Petir, dan apalagi Perahu Kertas, saya merasa agak sedih karena saya tidak merasa apa-apa. Keduanya seperti novel yang dari awal sampai akhir sudah disusun dengan rapi dan sistematis. Tidak ada kejutan, tidak ada tarikan alis dan decak lidah saya ketika membacanya. Kalaupun ada, itu karena bahasa Dewi Lestari yang indah sa

Timesick

Sering sekali merasa rindu sesuatu, bukan kangen rumah atau seseorang tapi lebih ke suatu waktu, rindu masa ketika bersama sahabat-sahabat SMA, bertujuh atau berlima menggambar masa depan, merencanakan jurusan kuliah dan hidup selulus SMA yang masih nampak buram meskipun menjanjikan kebebasan. Rindu masa-masa diklat mapala, bertigapuluh satu kami disiksa alam dan menikmati matahari terbit Mandalawangi bersama. Rindu menyesap kopi bersama teman-teman setenda dalam pendakian, bergulung di selimut sambil diam-diam menatap kagum dan cinta pada seseorang. Rindu tertawa, ngumpul rame-rame bolos kuliah nongkrong di akang, makan indomi rebus dan merenungi kebodohan diri, lalu tertawa lagi. Rindu menghabiskan hari di kamar teman kos mencurhatkan gebetan yang itu itu saja problemnya, dan mengakhiri semua masalah dengan solusi tunggal: karaokean sampai pagi. Rindu obrolan penuh makna ala ala Before Sunrise di malam menjelang dinihari di depan posko sambil latihan srt yang disusul makan roti bak