Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2012

hei, yella! kangen kamu.

gambar dari sini Teman itu adalah orang yang selalu menginginkan yang terbaik untuk kita. Mungkin suatu saat dia tidak setuju dengan kita, mungkin dia akan marah dan menampar kita saat kita bersalah padanya, namun di dalam hatinya dia menyayangi kita setulusnya dan tidak ingin sesuatu yang buruk menimpa kita. Dalam pertemanan, tak ada persaingan. Karena kita satu tim, bukan lawan.

sedang mencoba

ikhlas sambil tetap berusaha. optimis namun tetap menjejak tanah. berhenti bertanya dan belajar menerima. menghapus semua pengandaian, walaupun dalam hati masih, menyimpan secuil iman bahwa keajaiban ada. tersenyum. karena tak ada yang harus ditangisi. melapangkan hati. memparalelkan semuanya pada cinta.

perdebatan kecil di sana sini

Ahahaha. Ada yang lucu. Saya menemukan ini di draft beberapa bulan yang lalu: I'm not a wedding person . Bukan hanya karena saya belum berencana menikah dalam waktu dekat sih, tapi pada dasarnya saya memang tidak terlalu menyukai pesta pernikahan. Kebaya, rias pengantin, suvenir dan sebagainya, saya bukan jenis orang yang (setidaknya saat ini) berencana begitu detil dalam mengurus acara pernikahan saya nanti. Kalaupun datang ke pesta pernikahan pun, saya jarang menikmati dekorasi maupun kebaya pengantinnya. Yang paling saya suka, tentu saja food stall-nya :D hehehehe, terutama karena memang ada beberapa jenis makanan yang cuma bisa saya nikmati di acara kawinan (kasian banget ya saya) semacam kambing guling dan es krim yang entah kenapa es krim dari katering acara kawinan itu kok enak banget sih rasanya, di mana bisa beli yang seperti itu? Dan sekarang... tiba-tiba saya harus menjadi orang ribet yang menyiapkan acara kawinan. Oh, jangan salah sangka, tentu saja saya bersyuk

Le Petit Prince

  Pernahkah saya mengeluh tentang Gramedia kota saya? Oh, sudah ya, hehehe. Jadi saya sedang tidak suka Gramedia karena komik-komik yang saya ikuti di Jakarta dulu tidak dijual di sini. Dan saya merasa menyesal dulu tidak membeli buku-buku yang saya inginkan, karena di sini, tidak ada yang menjualnya. Lalu secara tidak sengaja saya dan Mr Defender berjalan-jalan ke mal yang lusuh dan terlupakan di dekat pelabuhan, dan di sana kami menemukan sebuah toko buku yang penampilan luarnya sangat tidak menjanjikan. Tetapi, ternyata itu adalah temuan berharga. Walaupun toko buku ini tidak menjual buku-buku yang saya mau, tapi itu adalah sebuah toko buku betulan, yang menjual Kafka on The Shore karya Haruki Murakami dan The Sax karya Sujiwo Tejo. Dan di sana banak buku-buku Tao dan Konfusius, baik yang ditulis oleh penulis barat maupun penulis-penulis Cina (dan dengan huruf Cina) lengkap dengan satu ilustrasi gambar di setiap halaman. Juga buku-buku sastra Cina dengan sampul yang indah

kepada diriku di tahun lalu

Catatan: Tulisan ini sebenarnya udah jadi draft sejak akhir Desember-awal Januari kemarin, tapi karena lagi sibuk (alasan) jadi baru dapat mood-nya untuk menyelesaikan sekarang. terinspirasi oleh tulisan ini dan ini Terima kasihku kepada diri sendiri di tahun lalu: Terima kasih untuk selalu menjadi diri sendiri, 100% orisinal dan tidak berusaha menjadi orang lain untuk mengesankan orang lain. Terima kasih telah mencintai tanpa menimbang untung rugi, mencintai tanpa rasa takut dan keraguan. Terima kasih untuk tidak mengabaikan kegelisahan spiritualmu, untuk tidak mengabaikan pertanyaan-pertanyaan dalam hatimu, untuk mempertanyakan lagi segala yang selama ini engkau yakini. Terima kasih telah mau mencari kesejatian dari dalam dirimu sendiri dan mendengarkan Tuhan dari telinga dan hatimu, walaupun dengan banyak cercaan dan pandangan sinis orang lain. Terima kasih untuk memilih apa yang menurutmu terbaik walaupun mungkin itu bukan yang terbaik, karena pilihanmulah yang pe

r.u.m.a.h

Jadi, akhir tahun lalu (sebelum ada acara lamaran dan kepastian pernikahan kami) saya dan Mr Defender membeli sebuah rumah di kota tempat tinggal kami sekarang, di jantung khatulistiwa. Itu sebuah keputusan besar yang akhirnya kami ambil setelah melalui banyak pertimbangan. Lalu ketika saya mengurus berkas-berkas KPR, dan tentunya harus berurusan dengan banyak orang, ternyata ada beberapa komentar yang cukup membuat panas telinga. Yang pertama: ngapain sih beli rumah di sini? kan mahalnya nggak wajar. kalau dibelikan rumah di Jawa udah bisa dapat empat rumah dengan tipe yang sama. Dan yang kedua: ngapain sih beli rumah berdua sebelum menikah? nanti kalau nggak jadi nikah gimana? nanti membagi hak miliknya gimana kalau putus? Dua komentar itu kami dengar jauh lebih sering daripada ucapan selamat atau dukungan, atau minimal "selamat berjuang mengangsur cicilan rumah". Yah, kami sih berusaha cuek-cuek saja. Menjawab asal-asalan. Lagipula kami kan pacaran emang nggak nya

mengoceh sore hari tentang cinta yang tak habis-habis dan tak akan juga habis-habis

Membaca beberapa posting terakhir dan mulai berpikir mengapa blog ini tiba-tiba menjadi kompilasi antara blog persiapan pernikahan dan blog ABG labil yang penuh kata cinta, hahahaha. Biarin deh. Saya memang sedang merasakan jatuh cinta lagi untuk kesekian juta kalinya kepada orang yang sama (cieh. gatel-gatel nggak sih bacanya?). Saya jadi ingat, jaman dahulu kala salah satu teman dekat saya Miss Turquoise pernah bilang, bahwa menemukan orang yang tepat itu rasanya seperti bisa menjatuhkan diri dari tempat yang tinggiiiiii sekali dan tidak merasa khawatir karena kita tahu ada orang yang akan menangkap kita. Dan saya benar-benar merasakan hal yang seperti itu tentang Mr Defender. Makanya saya yakin untuk menikah. Saya dan Mr Defender sudah bersama selama sekitar empat tahun. Itu adalah rentang waktu yang lama bagi dua orang untuk mengenal pribadi masing-masing. Namun setelah melihat ke belakang, sebenarnya kesiapan menikah itu nggak ada hubungannya dengan berapa lama kita sud

It's Marriage

"It’s full of sorrows and full of joys. It lies under more burdens, but it is supported by all the strengths of love, and those burdens are delightful." (dari film Forces of Nature)  Gambar di atas adalah gambar model cincin kawin kami... sebenarnya sih sudah dibeli cuma di belakangnya belum diukir nama atau tulisan yang kami inginkan. Sejak dulu kami ingin menuliskan sebuah kalimat di dalam lingkaran cincin kawin kami (padahal waktu itu belum tahu mau kawin atau nggak, hahahahaha). Dan tiap beberapa bulan sekali kami mendiskusikan kalimat apa yang akan kami tuliskan nanti. Mr Defender sudah memastikan bahwa yang ingin dia tulis di cincin yang melingkari jari manis saya nanti adalah Y ou'll Never Walk Alone . Sangat Liverpuldian? Banget. Saya? Tiap bulan keinginan saya berubah-ubah. Tapi yang jelas saya nggak mungkin menulis Glory Glory Man United kan? Huahahaha. Rasanya pernah saya ingin menulis Your Body is A Wonderland :D tapi paling sering saya in

dan tahun pun berganti

Malam tahun baru kali ini kami lewatkan dengan membuat pesta kecil di rumah, mengundang sahabat-sahabat dekat saya dan teman-teman kantor, bakar-bakaran ayam, ikan, pisang, dan jagung, makan bersama  dan pesta kembang api. Seru, menyenangkan, karena ini pertama kalinya saya dan Mr Defender menjadi tuan rumah sebuah acara. Serunya berbelanja keperluan pesta, memasak bihun goreng dan capcay dan ayam bumbu rujak, membuat puding mangga coklat, meracik es buah, menyiapkan rumah, semuanya kami lakukan berdua saja. Lalu mencuci piring, mengumpulkan sampah, mengepel rumah setelah pesta selesai, juga berdua. We're amazing , kata Mr Defender setelah kami selesai mengeringkan lantai rumah di pagi tahun baru. Kamu mencuci semuanya, tujuh puluh gelas kotor dan semua piring berlemak itu. Dan kami berdua tertawa. Kami bahagia bisa membuat teman-teman bahagia.