Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2013

Cinta Kan Membawamu Kembali

Mohon tinggal sejenak, lupakanlah waktu. Temani air mataku, teteskan lara. Merajut asa. Menjalin mimpi, endapkan sepi-sepi (Cinta Kan Membawamu Kembali, Dewa 19) Mungkin ini pengaruh hujan, atau mungkin hormon kehamilan, tapi pagi ini ketika mendengarkan Cinta Kan Membawamu Kembali dalam perjalanan ke kantor, mendadak hati saya ikut berhujan. Lalu saya melamun sepanjang perjalanan yang sedikit kurang lancar karena banjir dan kendaraan roda dua yang menguasai jalanan dengan semena-mena. Lagu lama Dewa 19 ini menghadirkan kembali sebuah masa. Masa yang berat, masa yang berulang beberapa kali, dan mungkin suatu saat akan hadir kembali dengan sama berat, atau mungkin lebih. Dulu, tak terhitung jumlah kali saya berpikir untuk mengakhiri hubungan dengan Mr Defender. Selama empat tahun kami pacaran sebelum menikah, sering saya merasa bahwa saya tidak akan sanggup melanjutkan hubungan kami ke taraf yang lebih. Bukan karena saya tidak atau kurang cinta, tapi ada masa-ma

15 tahun lagi nonton apa?

Pagi tadi suami memutar album lama Dewa 19 dalam perjalanan kami ke kantor. Jadilah sepanjang berkendara dari rumah ke kantor itu kami ngobrolin Dewa 19-Dewa-Mahadewa yang kebetulan sama-sama kami sukai. Terserahlah orang nggak suka Ahmad Dhani dan (terutama) artis-artis produk RCM, tapi kami berdua bisa dibilang fans berat Ahmad Dhani, ya ngefans sama musiknya, pandangan hidupnya, kejeniusannya, pilihan-pilihan yang dia ambil dalam hidup, dan cara dia membesarkan anak-anaknya. Yang nggak suka atau bahkan anti, no offense lho ya... Trus suami bilang gini, "Seru kali ya kalau 15 tahun lagi pas kita umur 40-an dan si Dhani udah tua dia bikin konser temu kangen Dewa. Nanti kita nonton yaa..." Saya mengiyakan dong. Sekarang aja udah kangen banget pengen nonton konser Dewa (sama Ari Lasso maupun Once). Trus kami lanjut ngomongin band-band lama Indonesia yang pengen kami tonton 15-20 tahun lagi, dengan personel yang udah tua-tua. Dewa Seru kayaknya nonton Dewa lagi,

Selingan

Suatu siang saya mengobrol dengan Mr Cajoon. Waktu sudah menjadi sesuatu yang absurd, sebab saya tidak ingat itu percakapan tahun berapa. Bahkan saya tidak yakin apakah percakapan itu terjadi di dunia nyata ataukah di jendela maya. Atau mungkin malah hanya dalam pikiran saja, siapa tahu? Saya cuma ingat itu siang yang teduh, tidak menyengat. Kami saling bicara tanpa makna, bicara tentang bukan apa-apa. Lalu saya bertanya. "Ted Mosby, kapan HIMYM-mu selesai?" Dan dia menjawab, "HIMYM-ku masih lama, nggak tahu sampai season berapa." Saya tertawa. "Nggak pa-pa, aku masih mau main sampai season berapapun, sampai kamu ketemu sama the mother of Ted's kids ."

Where?

I know we're both for the soccer at first, you're sold to the blues and I want to be in Manchester just for the sake of Beckham. Who could blame me rite? Altough, I too would love to take some pictures of us in Abbey Road just like those cover I love like mad. I want to sing you Oh! Darling out loud until your ears hurt.  Maybe we will sip some cold beers by the dockyards in Salford Quay or instead we stand in Anfield with full awe. We will take a walk through the Three Graces. But maybe, instead we're gonna  stroll Wollaton Hall and talking about Robin Hood. Yes in the Notts. Or maybe... we won't be there. Not the two of us. Maybe I'll have Oxford and you'll have Cambridge. It's only a couple hour away from each other if we took the train. The kids will stay with me and you can visit on the weekends, maybe we'll go see some breweries. Or the Bodleian Library. Or the Carfax Tower. And once in a while we'll make a visit to your place, watc

Aku ingin memberitahumu anakku, tentang cinta dan kehilangan.

Betapa pun kita mengatakan bahwa kita sangat mencintai sesuatu, atau seseorang, ketika yang satu itu hilang dari tangan, atau pandangan, barulah kita sadar dunia ini fana adanya. Dan betapa pun kita mengatakan kita tidak bisa hidup tanpa sesuatu, atau seseorang, ketika kita sungguh-sungguh kehilangan, barulah kita tahu, tak ada yang sungguh-sungguh menjadikan hidup ini tak bisa dijalani, selain hela nafas dan detak jantung sendiri. Dari cinta engkau akan belajar sakitnya kehilangan, bahwa ada rasa sakit yang tak kautahu ada sampai engkau merasakannya. Dan dari kehilangan engkau akan tahu bahwa engkau punya kekuatan, yang tak kautahu ada sebelum lubang di hatimu menganga. Hidup ini, nak, hanyalah menunda kekalahan seperti kata Chairil Anwar, namun engkau bisa menunda hingga lama sekali, kalah dengan terhormat, dan memberikan pertandingan yang mempesona.