Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2014

Happy New Year

Beberapa menit lagi tahun akan berganti. Saya menghabiskan akhir tahun ini bersama Mr Defender dan anak-anak menonton acara tahun baru di Fox dan HBO, sementara pengasuh si Racun Api meminta izin untuk keluar bersama temannya untuk menonton kembang api. Beberapa bulan terakhir cukup berat bagi saya dengan berbagai perubahan karena kepindahan kami, namun saya merasa bahwa tahun depan saya pasti akan bisa mengatasinya. Mungkin ini semangat tahun baru? Mungkin juga. Tahun depan, saya tidak membuat resolusi. Saya hanya ingin menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, menikmati waktu saya di sini, menikmati perkembangan anak-anak saya, menjalani hidup yang santai. Mungkin tahun ini saya akan mendaftar program pascsarjana sendiri setelah diblacklist dari beasiswa. Mungkin saya akan belajar main biola lagi. Mungkin saya ingin menabung untuk liburan besar. Entahlah. Apapun itu, semoga tahun depan membawa banyak kebaikan dan kebahagiaan.

being underestimated is bless

Beberapa teman dekat saya suka nanya, kok kamu nggak masalah sih diremehkan orang lain?  Hmm... gimana ya. Saya malah nggak pernah ngerasa tuh. Kan ada ya orang yang sebel kalau disangka miskin, disangka bodoh, disangka yang jelek-jelek lah yang nggak sesuai dengan kenyataan dirinya sesungguhnya. Dan itu wajar sih. Wajar juga kalau misalkan jadi pengen ngasih pembelaan dan klarifikasi tentang diri kita supaya nggak diremehin lagi. Misalkan saja, saat saya dikira lulusan SMA, mungkin refleks yang dianggap bagus adalah ngasih lihat ijazah master, hahahaha. Atau saat disangka ndeso dan nggak kalcer, kudu ngasih foto diri menatap lukisan Monalisa di Louvre atau pamerin koleksi musik kita yang sophisticated. Saat disangka miskin, kasih lihat saldo atm banking. Dan seterusnya. Apa iya? Buat apa sih. Mungkin iya kita dapat kepuasan sesaat ya bikin si orang yang nyangka kita bodoh miskin jelek itu kaget ya. Tapi apa iya kita perlu menjelaskan diri kita, dari mana kita berasal sampai skor IeLTS

Dilan

Baca Dilan bikin rindu masa-masa sekolah. Jaman SMA. Walaupun sewaktu SMA saya nggak punya pacar yang bikin banjir kupu-kupu seperti Dilan. Tapi rasanya paham banget jadi Milea, kenangan manisnya, rasa berbunga-bunganya, juga sedihnya Milea waktu ditinggalkan Dilan. Rasanya bikin pengen mengulang masa-masa SMA lagi. Dengan segala kedangkalan hidup yang terasa indah dikenang. Terima kasih, Pidibaiq atas novel manismu ini.

Salam dari Barat

Passage O soul to India! Eclaircise  the myths Asiatic, the primitive fables. Not you alone, proud truths of the world,             Nor you alone, ye facts of modern science,             But myths and fables of  eld , Asia’s, Africa’s fables,    The far-darting beams of the spirit, the unloos’d dreams,             The deep diving bibles and legends,          The daring plots of the poets, the elder religions;             O you temples fairer than lilies, pour’d over by the rising sun!             O you fables, spurning the known, eluding the hold of the known, mounting to heaven!             You lofty and dazzling towers,  pinnacled , red as roses, burnish’d with gold!             Towers of fables immortal, fashion’d from mortal dreams!             You too I welcome, and fully, the same as the rest!       You too with joy I sing.             Passage to India! Lo, soul! seest thou not God’s purpose from the first?             The earth to be span