Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2018

Casual Vacancy

Tadinya saya berharap banyak dari buku ini, terutama karena ini adalah karya penulis yang menghasilkan mahakarya seperti Harry Potter. Tapi sejujurnya, buku ini bagi saya jauh dari menghibur, misalnya kita bandingkan dengan tulisan serupa dari Sidney Sheldon misalnya. Mungkin karena tidak ada tokohnya yang cukup animatif seperti Hercule Poirot atau Miss Marple. Mungkin karena entah kenapa saya tidak bisa bersimpati kepada salah satu pun tokohnya sehingga saya tidak peduli bagaimana nasib mereka dalam cerita. Bahkan sejujurnya saya menamatkannya hanya karena sayang saja sudah membeli ebooknya. Kurang greget, kurang seru, padahal bahasa bukunya tense banget sampai membacanya pun sedikit melelahkan.

Sekeras Baja, Selembut Sutra

Mbak Rocker, anakku. Setiap kali mendengar orang lain bercerita tentangnya, hati saya selalu penuh dengan rasa bangga. Bukan atas prestasinya di sekolah atau eskul, tapi setiap cerita selalu membuat hati saya meledak oleh rasa cinta. Di sekolah... Tentang dia yang selalu mau membagikan bekalnya bahkan sampai terkadang dia tidak makan lauk karena habis dia bagikan. Sampai ibu guru melarang temannya meminta isi bekal Mbak Rocker, dan dia tetap akan bilang "nggak papa, masih banyak aku punya di rumah..." Tentang dia yang selalu jujur saat pekerjaan rumahnya dibantu ibu, bahkan saat bu guru tidak menanyakan. Tentang dia yang selalu berseri melihat bu guru dan selalu membuat hati guru-guru berbunga karena anakku sangat perhatian, selalu berterima kasih dan memeluk mereka penuh sayang. Tentang dia yang kadang tidak diajak bermain, kadang bertengkar dan menyendiri tetapi tidak membuatnya kecil hati, karena menurutnya "aku mau sekolah bukan untuk main aja".

Sabtu Bersama Ayah

Sejak dulu. Sabtu adalah harinya ayah. Karena seringnya ayah harus bertugas di luar kota, menghabiskan waktu bersama ayah di hari Sabtu sebelum akhirnya ayah berangkat kembali di hari Minggu menjadi hal yang ditunggu anak-anak. Dalam seminggu mereka sudah akan menghitung hari, tak sabar menunggu Jumat sore di mana ayah pulang. Lalu membiarkan ayah istirahat semalaman karena tahu besok akan ada seharian penuh untuk mereka memonopoli waktu ayah. Akhir pekan kami selalu biasa saja: pantai, taman, hutan bakau. Itu itu saja dan itu itu juga namun anak-anak tak bosan-bosannya. Berenang. Main pasir. Makan kerang kapah dan membeli es krim. Melihat monyet dan bekantan. Berlarian. Menikmati matahari tenggelam dan malam turun di taman. Dan selalu mereka menunjukkan kebahagiaan seperti saat pertama kali melakukan semuanya. Ah, anak-anak... Mereka hanya gembira bisa bersama ayahnya, di hari spesial mereka dan ayah.