Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2013

Mr Mountainbike

He's Mr Mountainbike. Yang saya panggil dengan nama yang sama seperti ayah-ibu-kakak dan orang rumahnya memanggilnya: Ciput. He's one of a few closest friends I ever had . Mungkin karena saya orangnya tertutup, teman dekat saya sedikit sekali. Dia salah satunya. Kami berteman sejak awal-awal masa kuliah karena sama-sama suka mendaki gunung dan susur gua. Dia partner perjalanan terbaik yang bisa diimpikan seorang penikmat alam. Kuat, sabar, baik, nggak pernah mengeluh, penuh perhatian pada teman seperjalanan, ringan tangan. Dulu saya pernah bilang nggak akan mau naik gunung kalau di tim itu nggak ada dia. Hahaha. Dia selalu ada kapan pun saya butuh. Ke mana pun dan kapan pun saya butuh diantar dia selalu menjawab ya. Pernah lho dia nganterin saya dari kampus Bintaro ke rumah bude di Jagakarsa, dari Jagakarsa ke Cempaka Putih dan balik lagi ke Bintaro, malem-malem naik motor. Mengantar jemput ke stasiun atau bandara, wah tak terhitung seringnya. Dia juga nggak pern

Tentang Menjadi 26

Kami berdua masih terjaga sampai tengah malam di malam pergantian usia saya itu. Menghabiskan sepotong chantili yang kami beli sore harinya, sambil mengobrol ringan tentang acara televisi. Lalu kami berpelukan dan tertidur tanpa sempat menggosok gigi.

Strolling Oxford

The marvel of Oxford is that so many attractions are within an easy stroll of the railway station. Really, what couldn't you find? Shops, colleges, the excellent covered market and gracious buildings such as Christopher Wren's Sheldonian Theatre, all are packed together.  A favourite walk of mine leads via the City Museum to Christ Church College (the Great Hall is Hogwarts Hall). Walk on through the water meadows alongside the Thames and Cherwell, past the spot where, in 1784, James Sadler became the first Briton to fly (in a balloon) to the University Botanic Garden, the oldest in Britain. Then back to the Bodleian Library (its Divinity School is the Hogwarts library) for the one-hour tour. The Pitt Rivers Museum is one of my favourite museums anywhere in the world. Reopened in May after a Lottery-funded makeover, this is a spectacularly diverse collection of the objects that make people different. Splendidly old-fashioned display cases are crammed with the

Perubahan Itu Baik

Mari, Sayang, pegang tanganku dan bersama kita susuri arah baru ini. Ke mana mimpi-mimpi membawa kita, dan kelak buah hati kita.  Mari, Sayang, jangan takut walau mungkin segalanya tampak buram. Aku ada di sisimu, menggenggam tanganmu. Aku bersamamu ke mana pun engkau menuju.