Skip to main content

Posts

Showing posts from 2012

nggak jadi 2012

And you know what? I'm so so relieved. Tahukah, saya sempat percaya bahwa ramalan kiamat di tahun 2012 akan terjadi. Dan ternyata, tak seperti yang saya yakini sebelumnya, saya takut... sangat takut. Dibayangi segala penyesalan yang anehnya, lebih banyak tentang masa depan daripada masa lalu. Aneh, tetapi saya lebih banyak mencemaskan hal yang belum saya lakukan dibandingkan kesalahan yang sudah saya perbuat di masa silam. Lebih banyak kuatir karena saya belum ini belum itu dibandingkan karena sudah ini anu. Lebih banyak menyesali hal yang tidak dilakukan dibandingkan yang sudah dilakukan. Jadi, karena semesta masih berbaik hati memberi waktu, saya ingin hidup sepenuhnya. Menjalani hidup seutuhnya, to live life to its fullest.

Dunia Belum Berakhir

Hore, nggak jadi kiamat! Mumpung masih ada waktu di dunia yang sungguh fana ini, marilah kita bersyukur atas segala nikmat yang telah kita kecap. Atas waktu yang sering tersia-sia namun masih kita miliki. Atas badan yang seringkali kita asupi dengan makanan yang tidak sehat, sering kita paksa bekerja melebihi kapasitasnya, namun masih sanggup berdiri menopang jiwa kita. Atas makanan, minuman, semua berkah dan rezeki. Atas kecukupan kita dalam kebutuhan hidup yang primer dan yang nggak primer-primer amat. Atas bumi kita yang sering kita sakiti dan tidak pernah benar-benar kita sadari kerusakannya. Atas udara dan air bersih dan tanah merah dan pasir pantai, pohon dan gunung-gunung. Atas semua perjalanan yang kita lakukan. Dan perjalanan-perjalanan yang kita tempuh. Atas pengalaman hidup yang manis dan yang pahit. Atas segala tawa dan airmata yang pernah tercurah dan pelajaran yang bisa kita rangkum. Dan tak lupa, atas kehadiran orang-orang tercinta di sekeliling kita, e

Bukan Teman Bermain yang Menyenangkan

Guru favorit saya, Ajahn Brahm, pernah bilang, jangan biarkan siapa pun merenggut kebahagiaanmu. Orang lain boleh memakimu, merendahkanmu, berbuat jahat padamu, namun jangan biarkan perbuatan mereka itu mempengaruhi diri dan kebahagiaanmu. Jangan biarkan diri dan pikiranmu terpengaruh oleh kejahatan yang dilakukan orang lain padamu. Hal sederhana ini adalah misi terbesar saya saat ini. Saya sangat ingin bisa begitu. Tetap tenang dan bahagia apa pun sikap dan pikiran orang pada saya, bagaimana pun buruk perlakuan orang pada saya. Saya ingin bisa, walaupun sulit: biarkan saja, jangan lekati, lepaskan, dan lanjutkan hidup. Alangkah bahagianya jika bisa. Saya sepenuhnya sadar bahwa dalam menjalani hidup saya selama dua puluh lima tahun ini, saya telah membuat banyak keputusan yang tidak populer dan mungkin sulit dimengerti oleh orang lain, bahkan oleh mereka yang saya sayangi dan menyayangi saya. Keputusan-keputusan yang disayangkan (bahkan mungkin disesalkan) oleh banyak orang.

Love Is Not Overrated

Dulu, sebelum saya dan Mr Defender menikah, banyak sekali orang, baik itu saudara, kerabat, teman, yang dekat maupun yang kenal-kenal gitu doang, yang sering menasihati bahwa nantinya setelah menikah, cinta itu jadi sesuatu yang nggak relevan. Marriage is all about commitment. Trus ada juga yang bilang, daya tarik fisik dan seks itu akan jadi hal yang nggak penting setelah menikah nanti. Yang penting ya itu tadi. Komitmen, komitmen, komitmen. Komitmen untuk terus bersama walaupun badai menerpa bahtera perkawinan (halah). Komitmen untuk menerima pasangan kita apa adanya, berkompromi dengan segala kekurangan pasangan, komitmen untuk bertahan walaupun kondisi yang berjalan tidak sesuai harapan, dan sebagainya-dan sebagainya. Waktu itu, karena memang belum menikah, dan belum tahu bagaimana rasanya mengarungi bahtera rumah tangga (apa sih) saya setuju-setuju saja sebab semuanya memang terdengar masuk akal. Cinta yang membuat orang menikah, tapi pada akhirnya komitmenlah yang membuat

Sweetness

Beberapa hari yang lalu, melalui jendela maya, saya bercakap-cakap dengan seorang teman baik dari masa lalu. Setelah beberapa kalimat darinya yang seperti biasa, tanpa filter, saya bertanya padanya,  kira-kira seperti ini, "Kamu tetap lebih suka aku seandainya waktu itu aku tidak mengambil pilihan ini ya?" Dan dia di seberang sana berkata, "Sekarang aku 99% suka kok. Seandainya kamu nggak memilih jalan ini, aku 100% suka. Bedanya cuma 1% aja." Hey kamu, sebenarnya saya ingin bilang, "Aku nggak peduli kamu mikir apa tentang aku." dan sebenarnya saya memang sudah lama tidak peduli kepada apa yang orang lain pikirkan, tapi kata-katamu sungguh manis, dan saya bahkan tidak peduli sekalipun itu bohong :)

Menjelma Doa

Kemarin, salah satu sahabat dekat saya dan Mr Defender memberitahu kami hal mengejutkan, "My wife is going to divorce me." Kami berdua tidak mengatakan apa-apa sebab memang tidak ada yang bisa dan harus dikatakan. Kami menawarinya jalan-jalan, makan malam, karaoke, bilyar, clubbing, apa pun yang dia ingin lakukan malam itu, kami akan menemani. Tapi dia menolak. Tentu. Dia pasti sedang ingin sendirian. "I don't know what's wrong, really. I asked her and her only answer was 'I don't love you anymore'. Is that it? After everything and all those years?" Saya dan Mr Defender pulang ke rumah dengan sangat sedih semalam. Di dalam kamar kami berpelukan, erat, lama. Fakta bahwa seseorang yang telah bertahun-tahun bersama dengan seseorang, mati-matian mencintainya, melewati banyak cobaan hidup berdua, bisa kehilangan rasa cintanya kepada pasangannya, benar-benar membuat kami takut. Bukan perceraian si sahabat yang terasa menyakitkan bagi kami,

the conversation

Take some rest. I will. You know what, you worried too much. Yeah? You listen too much. So? I love it when you became an opinion earless bitch just like you were the first time we met. Wow, that's a harsh way to say I love you. You know, you don't need to understand why some people talked behind you, why most people acted like they have the right to tell you what to do, why they judged... You don't need to please everybody. This is your life and they have nothing to do about it, you live it! So why are you so focused on what people say, or think about you? Why would you care? Because I live in a society? Fuck the society. They don't love you anyway. I do. I'll try, okay? Just give me some time.

meleleh adalah detik ini

Sesungguhnya, Miss Sunshine, kamu adalah satu orang yang paling aku takutkan reaksinya saat aku memberitahukan keputusanku untuk berputar haluan . Mengenalmu sekian lama membuat aku bisa membayangkan responmu, ketidaksetujuanmu, keterusteranganmu nanti saat mengatakannya. Dan yang lebih menyebalkan adalah fakta bahwa pendapatmu sangat penting bagiku. Sebab penerimaan darimu berarti sekali untukku. Sebab melanjutkan hidup dengan pilihan ini, sambil menyadari bahwa kamu tidak menerimanya, sepertinya akan menyakitkan. Ternyata reaksimu hanyalah: aku sayang kamu. semoga kuat melewati semua ini. Dan kemarin kamu berkata: aku pengen di sana sama kamu, pengen nemenin kamu melewati semua ini . Namun kalimat yang paling indah adalah ini, kawan: kata siapa aku mengerti keputusanmu? aku nggak ngerti. masih banyak pertanyaan di otakku. tapi aku mendoakan. Kamu adalah bukti nyata dari semua quote tentang persahabatan.

downgrade?

Siang kemarin pada jam istirahat makan siang, kami berbaring sebentar di kamar, berbicara tentang banyak hal. Lalu Mr Defender bilang pada saya, "Ning, kamu inget nggak dulu kamu pengen beli tas Coach?" "Inget. Tapi nggak dalam waktu dekat ya. Kan sekarang orientasinya kitchen set sama pasang paving block hehehe." Mr Defender berkata, "Aku sedih karena jangankan Coach, sekarang kamu nggak bisa lagi beli Guess atau Mango. Aku sedih kamu harus pikir-pikir dulu sebelum beli CnK atau Kickers." Saya merasa tersentuh sekali. Oh dia tahu ya ternyata merek-merek tas dan sepatu yang saya sukai. Hahaha, bercanda. Saya terharu karena saya bahkan nggak sadar bahwa saya pikir-pikir dulu untuk sepasang Kickers (dan berakhir membeli Bucheri atau Fladeo saja). Setelah diingat-ingat lagi, saya baru sadar bahwa sejak menikah saya jadi 'downgrade' segala merek barang yang saya pakai, dari Guess ke Elizabeth, dari Anna Sui ke Oriflame, dari Body Shop ke Mus

Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan

Kita pernah mencoba berjuang Berjuang terlepas dari kehampaan ini Meski hanyalah dua cinta Yang tak tahu entah akan dibawa kemana (Payung Teduh)

bagian tersulit adalah berputar haluan

Saat pertama kali belajar menyetir, salah satu yang membuat saya takut adalah saat saya harus putar balik di jalan yang cukup ramai. Mengapa menakutkan? Karena saya mudah panik, butuh keberanian untuk membelokkan mobil dengan sedikit menghambat kendaraan-kendaraan lain di belakang yang terus mengklakson, dan kadang harus memotong arus jalan pengendara lain yang berlawanan arah dengan saya, yang memelototi saya dengan kesal karena merasa perjalanannya terganggu. Proses memotong jalan itu sangat tidak nyaman untuk saya ketika itu, sebab apabila panik, seringkali saya buru-buru melepas kopling tanpa diimbangi gas yang hasilnya mesin mati, atau kurang tepat mengukur seberapa banyak saya harus memutar setir, yang akhirnya membuat mobil saya mentok di trotoar, lalu saya harus memundurkannya dan membelokkannya kembali. Merepotkan. Karena itu, saya sering memilih untuk nggak putar balik di tempat ramai itu dan jalan terus, lalu nanti belok kanan di perempatan, lalu belok kanan lagi di perem

Pencarian

gambar dari sini Selama engkau yang aku cari, aku tak akan tersesat. Selama aku menuju engkau, engkau akan menemukanku, mengecupku dan memeluk hatiku. Mereka bilang aku lari darimu. Hanya engkau yang sungguh mengerti betapa aku merindumu. Betapa aku ingin engkau dan aku tak berjarak. Betapa aku mencintaimu. Jika engkau mengerti dan engkau pasti mengerti, cukup bagiku. Damai jiwaku hanya dengan mengingatmu.

the pillow talk

You know what? What? I'm so afraid you'll leave me someday. Why on earth you're thinking I'm gonna leave you?? I mean, I should be the one who worry. All the girls are longing to be your girl. You know I hate to say this but you're a hard ten, you make me feel ugly all the time. You're the prettiest girl I've ever met but hey, back to the point... You're so perfect to me and I know I would never find someone like you again and even if that someone like you is really exist I don't want her because she's not you, and I know I couldn't live this life we're living with someone else. That's sweet but I don't really understand your point. And why it sounds like we're arguing when we actually are cuddling? I don't know. I think I just love you too much and I never want to lose you. Ok, that's weird. Go back to sleep.

tentang cinta yang ditolak dan yang tak kesampaian

Jangan dikira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah awal kecocokan jiwa, dan jika itu tidak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia. (Kahlil Gibran)

pernah suatu kali terasa

Mandalawangi, Juni 2005 ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu atau tentang bunga-bunga yang manis di Lembah Mandalawangi ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra tapi aku ingin mati di sisimu sayangku setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu mari, sini sayangku kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku tegakklah ke langit atau awan mendung kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita takkan pernah kehilangan apa-apa. (Soe Hok Gie)

j.u.b.i.n.g

Akhir pekan yang lalu, Mr Defender mengajak saya menghadiri sebuah acara coaching clinic gitar berundangan terbatas yang menghadirkan beberapa gitaris ternama tanah air. Salah satunya adalah solo gitaris yang semua albumnya saya beli: Jubing Kristianto. Saya sangat bersyukur bisa menghadiri acara ini karena demi langit dan bumi, Jubing ini jaraaaang banget tampil di acara konser, roadshow dan sebagainya. Bahkan sewaktu masih tinggal di pulau Jawa saja saya belum berkesempatan nonton Jubing main gitar live. Tapi di sini, di kota kecil ini, saya akan menyaksikannya pertama kali, dengan jarak sangat dekat dan audience yang terbatas pula. Terima kasih suamiku, aku terharu. Hahaha. Acaranya seru banget lah ya, banyak solo gitaris keren dari Samarinda, ada Andry Muhamad yang luar biasa ramah pada fansnya, Gugun yang ternyata tidak terlalu menyenangkan sebagai pribadi, ada yang lain-lain tapi yang paling mengesankan bagi saya adalah pertemuan dengan Jubing.  Jubing, di luar pre

Coming Clean

Dari sekian banyak tulisan di blog ini, mungkin tulisan satu ini akan jadi yang paling dalam dan paling pribadi (setidaknya dari yang lalu-lalu yang pernah saya tulis). Sebenarnya saya ingin menulis ini dua tiga tahun yang lalu, tetapi saya memutuskan untuk menuliskannya sekarang, teristimewa untuk seorang nona sahabat saya. Sebenarnya lagi, saya ingin menyampaikan ini kepadanya dua tiga tahun yang lalu, namun mungkin sudah digariskan bahwa saya harus menulisnya sekarang ini, dalam kondisi saya dan dia yang sekarang, dan sekaligus juga, tulisan ini untuk mereka yang kepadanya saya berhutang penjelasan (juga yang merasa bahwa saya berhutang penjelasan). Jadi, saya memeluk agama lain sejak beberapa waktu lalu. Dan saya tidak akan menjelaskan bagaimana saya mengalami proses peralihan itu (saya tidak akan menyebutnya pencerahan sebab kata itu akan memicu perdebatan yang tanpa akhir) atau apa kenapa saya memilih meninggalkan agama saya yang lama dan memilih yang satu ini. Itu pengalama

yang terbaik dari hidup

Adalah bahwa meskipun kamu harus bangun sebelum subuh untuk memasak, kamu bahagia luar biasa ketika meletakkan kotak bekal di samping temanmu yang terlelap di ruang tunggu rumah sakit. Adalah bahwa kamu mampu merasa berkecukupan dengan apa yang kamu miliki tanpa harus membandingkan diri dengan orang lain di sekitarmu. Adalah menyadari bahwa bahagia itu sesungguhnya teramat sederhana.

yang diajarkan hidup, hari ini

Hari ini, pagi-pagi mengecek ponsel dan membaca sms dari adik saya di Jogja. Ada keluarga ibu saya di Jakarta yang meninggal. Saya langsung syok, sebab di hari pernikahan saya kami bertemu dan beliau sehat-sehat saja. Kata adik saya, bude saya itu terpeleset di kamar mandi dan langsung meninggal. Saya merasa sedikit kacau, sedih karena kehilangan dan sedih membayangkan ibu saya yang berangkat naik bis ke Jakarta sendirian (ibu saya tidak pernah bepergian keluar kota sendiri, apalagi dengan angkutan umum) karena ayah saya sedang berdinas. Sedih, namun tidak sanggup menangis, sampai sakit dan sesak dada ini rasanya. Jam 10 pagi, setelah gagal memperbaiki suasana hati akhirnya saya meminta Mr Defender menjemput, lalu kami pergi makan siang lebih awal dan mampir ke toko bayi, membeli hadiah untuk bayi teman kami. Bayi teman kami ini, setelah lahir langsung masuk NICU (ICU untuk bayi) karena ada cairan di paru-parunya. Kami sudah sempat menengoknya, namun waktu itu tidak membawa hadi

sahabat

gambar dari sini Percakapan dengan Mr Cajoon hari ini: Dia : pengen ngobrol tapi nggak punya ide Saya : sama, dari kemarin tiap lihat kamu online aku pengen nyapa tapi nggak tau mau ngobrol apa Dia : hahahaha Senang rasanya mengetahui bahwa sahabat yang satu ini tidak akan mengubah apa pun dalam hubungan kami, pun meskipun saya sudah menikah. Lega rasanya menyadari bahwa kami berdua memang sahabat, terlepas dari apa pun jenis kelamin kami :)

semoga kelak aku ingat

Semoga kelak aku ingat: senyummu, terbungkus kabut gunung, samar, di antara kerlip lampu kota nun di kejauhan. Semoga waktu takkan melunturkan, semoga aku masih dapat mengenang, walau samar: degup itu, semburat merah itu, di cakrawala senja, dan di wajahku, terpantul oleh sinar matamu. Semoga adamu takkan menjadikanku terbiasa, semoga aku terbangun dengan takjub yang sama, semoga aku menyesap hangatmu seakan hari esok belumlah pasti, untuk kita. Semoga kelak aku ingat: aku, mati-matian berharap kau juga mencintaiku. catatan fajar sebelum turun gunung

Sebulan Menikah

Tepat sebulan yang lalu, saya dan Mr Defender akhirnya menikah. Lalu berakhir sudah segala kehebohan dan kerempongan persiapan acara pernikahan yang menguras energi, waktu, pikiran dan isi dompet itu. Fiuhhh, lega, merdeka. Sekarang kami tinggal menjalani hidup berumah tangga dengan tenang dan damai tanpa harus diteror hitungan jumlah katering dan warna kebaya, hehehe. Tentu saja sebagian besar rencana bulan madu kami yang terlalu ambisius itu ambyar tak berbekas. Road trip keliling Jawa? Ah, bercanda.... Kami menghabiskan sebagian besar cuti nikah ini dengan bermalas-malasan dan tidur-tiduran. Sesungguhnya, kami berdua mungkin masih terlalu lelah setelah segala persiapan acara pernikahan kemarin, dan merasa lega akhirnya bisa bangun siang lalu makan dan langsung tidur siang. Benar-benar pengantin baru yang pemalas, ya? Hahahaha. Rasanya, tidak banyak yang berubah dalam hubungan kami setelah pernikahan. Mungkin karena dari awal kami sangat terbuka kepada satu sama lain, jadi n

I should have bought ya flowers, he said.

Beberapa hari (atau pekan) yang lalu saya mengobrol lama dengan Mr Summer tentang banyak hal, sampai kemudian tibalah kami pada satu topik yang tidak pernah kami bicarakan: kegagalan hubungan kami di masa lalu. Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, perpisahan dengan Mr Summer merupakan salah satu titik yang rasanya sukar diabaikan dari hidup saya, saking hancur leburnya perasaan saya waktu itu. Sekarang sih tentu saja perasaan sakit dan terluka itu sudah sembuh, buktinya kami sudah berteman baik lagi. Kemudian kami membicarakan perempuan itu. Lucunya, saya bisa tersenyum mengingatnya. Lalu Mr Summer berkata, hey, aku minta maaf. Kenapa? Karena memilih dia dibandingkan aku? It's ok, you can't force love. No I didn't sorry for the things I've done. I'm sorry for those things I didn't do. Alis saya terangkat. Hal-hal seperti apa? I loved you, you know that. Before her, I loved you first. Entah apakah kamu sadar, but I did love you . Kamu tah

pandora

Kumampatkan seluruh isi kota ke dalam sebuah botol, namun tak pernah aku sanggup melemparnya ke laut. Kubiarkan dia diam di pojok laci, hingga kaca-kacanya berdebu. Jika nanti suatu hari, aku tak sengaja melepaskan sumbatnya, biarlah berhamburan isinya. Di dalamnya ada sepotong coklat, darimu di hari Valentine pertama kita. Harum parfummu; tertinggal di rajutan sweter hitam itu.

Tuhan selalu bersama para pejuang

... karena itu aku yakin dia selalu memelukku. Walaupun yang aku perjuangkan bukan tanah air, bukan perdamaian dunia, bukan nama-Nya, yang aku masih tak mengerti kenapa kita begitu keras kepala. Aku percaya, Tuhan bersama mereka yang tak pernah putus asa, mereka yang menjaga bara harapan dalam dadanya, bukankah itu iman yang sesungguhnya? gambar dari sini

cuplikan cerita cinta hari ini

Bos, masa-masa pacaran pas kuliah itu enak banget ya? Tinggal dijalani aja nggak usah mikirin masa depan, beli rumah, nabung buat kawin, merencakanan punya anak berapa, apa pendapat orang lain dan apa lagi orang tua karena hidup itu ya cuma gini doang kok. Beli es krim sama makan bakso berdua juga udah seneng, dinyanyiin lagu Piknik 72 pakai gitar rasanya udah dunia milik berdua. Nonton javarockingland itu surga. Sekarang saat untuk pertama kalinya kata bipolar disorder ada dalam sejarah cinta gue, dan saat ongkos psikiater dan cicilan KPR untuk pertama kalinya berkorelasi dengan hidup gue, gue baru sadar betapa lo dan gue yang waktu itu sangat, sangat bahagia. Dan kalau orang bilang memang inilah dunia nyata, apakah yang lo dan gue jalani dulu itu nggak nyata? Apakah perasaan kita yang dulu itu cuma euforia, banjir endorfin yang akhirnya akan surut juga? Gue nggak tau ya apakah gue yang sekarang masih gue yang dulu bikin lo jatuh cinta, atau apakah gue masih bakal inget dengan lo yan

Berlalu

Karena sesuatu hal, tiba-tiba saya terkenang pada Mr Ladykiller, salah satu lelaki yang pernah mengisi hidup saya, yang kisah dengannya entah kenapa kadang tidak ingin saya kenang. Namun, setelah waktu berlalu, ternyata saya mampu mengingat kembali perasaan saya padanya dulu, cinta yang lembut namun menggelorakan, rasa sakit yang menyiksa namun padanya ada keindahan. Dan saya mencoba membahasakan kembali dengan jujur, salah satu masa yang dulu saya anggap paling memalukan dalam hidup saya, namun kini akhirnya bisa saya syukuri. Mungkin ini yang ingin dikatakannya kepada saya ketika saya telah tak mau lagi mendengar. Saya merasa sekarang dia sedang tersenyum kepada saya, merasa lega sudah menyampaikan maksudnya, walaupun tidak melalui kata-kata. Tidak ada yang salah, W. Maafkan jika pernah membuatmu merasa begitu. Selamat berlayar di lautan luas! Doaku selalu untuk kebahagiaanmu.

adalah.hidup

Hidup adalah sinar matahari pagi yang hangat, air kran kamar mandi yang mengalir deras dan jernih, suapan pertama nasi panas dengan abon sapi yang nikmat. Tapi hidup juga adalah darah yang merembesi luka yang belum lagi mengering dan isak tertahan di dalam hatimu. Hiduplah sehidup-hidupnya hidup. Karena kita tak akan sempat menyesal.

Mr Dhammasangani

Engkau laksana ibu bagiku, tempatku bisa menumpahkan segala air mata dan pengaduan kecilku, kemanjaanku pada hidup, juga protes-protes kecilku pada tuhan. Engkaulah ibu yang mengajarkanku tentang air yang jatuh mengalir membawa apa pun yang dilewatinya. Hidupmu adalah sungai, Nak. Engkaulah ibu yang memelukku tanpa kata, namun hangatmu mencairkan segala. Engkaulah ibu yang dekapannya menguatkan. Engkaulah ibu, di dalam matamu kutemukan cinta tak bersyarat bisa jadi kenyataan. Untuknya, yang aku percaya bahwa di putaran roda sebelumnya, entah yang keberapa, dialah rahim yang meniupkan padaku kehidupan.

sampai maut memisahkan kita

Jauh di lubuk hati sana, saya ingin menikah secara agama Katolik. Bersama-sama dalam susah dan senang, sehat dan sakit, hingga maut memisahkan. Saya jatuh cinta pada konsep janji yang tak bisa ditarik kembali, yang (walaupun mengerikan) berarti bahwa keputusan menikah itu adalah sebuah langkah yang besar, berani, dan karenanya tidak semudah itu diambil. gambar dari sini

the way you tried

Kata-kata Mr Defender yang membuat saya menangis, entah karena sedih atau bahagia: "Cah ayu, kalau aku bisa punya keluarga yang normal aku pasti akan dengan senang hati ngasih itu buat kamu. Kalau ada pilihan biar aku bisa nggak nyusahin kamu, nggak bikin kamu sedih dan kepikiran, aku pasti milih itu. Tapi aku nggak bisa. Kalau aku bisa pasti aku kasih itu buat kamu."

(semacam) patah hati

Entah kenapa, bulan-bulan menjelang pernikahan ini saya sering merasa galau. Bukan galau karena ragu-ragu menikah sih, cuma saya jadi sering ingat masa lalu. Masa lalu bukan cuma dengan mantan, tapi juga dengan teman, sahabat, orang tua, sekolah, kampus. Sering sekali ingatan saya ter-flashback dengan sendirinya. Ingat masa-masa SMA, sahabat-sahabat saya, apa yang dulu saya senang untuk lakukan, apa saja yang pernah saya lewati. Dan saya jadi rindu masa-masa itu. Rindu sekali, tak pernah serindu ini. Mungkin hidup saya setelah pernikahan akan jauh lebih berwarna dari masa-masa itu. Atau mungkin juga tidak. Masa itu tidak akan terulang. Saya bisa punya masa lain yang lebih indah, atau mirip, tapi tetap saja bukan masa itu. So it's a funeral I think. Farewell, the former me. Thank you for making me me.

muhasabah diri, cailah

Saya sering banget mendengar komentar "lo sih enak blablabla..." atau "jangan bandingin sama hidup lo yang blablabla..." atau "lo sih ga tau betapa menderitanya gue, karena lo blablabla...." Di-iri-in orang adalah hal yang benar-benar membuat saya melongo se-melongo-melongo-nya.  Serius deh, apa sih yang bisa bikin kalian iri sama saya? I'm not pretty, I mean I'm not even a nine or eight, there's a lot of hard ten girls out there to be envy. Jadi nggak mungkin lo iri sama gue karena gue cantik (yaiyalah, ngarep lo, hahahahaha). Gue juga nggak pinter-pinter amat, masih banyak teman seangkatan gue yang sekarang ini udah lulus S2, yang IP-nya sangat-sangat wow sementara gue ini mediocre , pas-pasan, kaum marjinal. Jadi nggak mungkin juga kan lo iri karena prestasi akademik gue. Kerjaan? Saya sangat bersyukur dengan pekerjaan yang meskipun gajinya sedang-sedang aja tapi gue nggak pernah merasa underpaid , masih banyak orang di luar

25

Umur saya sekarang 25. Tua? Ah yang penting hati tetap abege (bukan labil) hehehe. Ulang tahun kali ini lumayan berkesan untuk saya karena untuk pertama kalinya Mr Defender ngasih saya BUNGA (penting banget hahaha). Padahal selama bertahun-tahun saya selalu nyinyirin dia bahwa saya nggak pernah dikasih bunga tapi dianya lempeng aja, nggak tergerak sedikit pun untuk ngasih, hehehe.  Tahun ini, saya dikasih bunga, rangkaian mawar merah hati, merah darah, pink, dan bunga morning glory, dibangunkan jam 12 malam teng, dan mendapat kado yang saya inginkan: sepatu olahraga baru berwarna ungu unyu-unyu :) Ini juga pertama kalinya saya mendapat kado ulang tahun dari Mr Defender selama empat tahun ini, hahaha. Senaaang :D Paginya sewaktu saya mengecek ponsel, ada beberapa sms dari orang-orang terdekat saya yang membuat saya terharu. Sangat. Mengapa saya terharu? Karena saya nggak punya facebook yang artinya orang-orang ini ingat ulang tahun saya bukan dari notifikasi facebook, tapi

Persiapan Pernikahan

Bagaimana persiapan pernikahan saya? Jujur, saya tidak mempersiapkan apa-apa kecuali menjahit kebaya akad nikah. Lucu, ya? Saya pernah berpikir blog ini akan berubah menjadi wedding blog yang membahas di mana membeli bahan kebaya terfancy atau hasil testfood di katering ini anu lengkap dengan rekomendasi vendor. Tapi ternyata, saya nggak terlalu tertarik untuk menyiapkan sebuah pernikahan impian. Saya bahkan tidak punya gambaran seperti apa acara pernikahan impian saya. Jadi, saya menyerahkan semua keputusan terkait pernikahan ini kepada orang tua saya. Bukankah di Indonesia, pernikahan itu acaranya orang tua? Jadi biarlah mereka menyiapkannya sesuai keinginan mereka. Hal ini membuat lega tidak hanya bagi orang tua saya yang bisa memilih tanggal, gedung, perias pengantin dan printilan lain yang mereka sukai, tapi juga melegakan buat saya yang tidak harus bolak balik lintas samudra mengurus pernikahan kami. Tidak perlu berdebat tentang hari pernikahan kami yang entah bagaiman

My Kind of Love

I want to love you. I want you to love me. Not a safe and steady love, not a you can rely on me love. I want something passionate. Something so deep that makes my heart skip a beat. Something so strong, I could just die and go to heaven. I want a mad mad love that makes me kiss like never before. To make me love like there's no tommorrow. I want a raw beautiful love that makes me cry and laugh and thank God because my very existence, love that makes me want to jump over the cliff. Because I don't fancy the ordinary. I want love that never bore me, because everyday it brings something new and keeps me wonder. I want the butterflies and the anxieties and everything in between. I want to feel loved. I want to feel wanted it makes me feel pretty. I want a love so big it scares me.  I want a crazy love. Because I'm a crazy girl.

Dandan = Rempong?

Sebenarnya sih, saya udah pernah menulis tentang dandan-dandanan ini. Dan sudah sering juga geregetan sambil manggut-manggut setuju setiap baca posting Okke Sepatumerah  yang bercerita tentang masalah dandan-dandan ini. Tapi karena lagi hangat topik ini di sekitar saya, jadinya saya mau menulis lagi tentang ini (alasan sebenarnya sih biar postingnya bisa genap 25 aja sih hehehehe). Sama seperti Okke, saya juga kenyang kok dinyinyiri soal dandan. Padahal ya, percayalah saya nggak dandan lengkap setiap hari. Paling cuma pakai foundation/bb cream lalu bedak dan blush on. Kalau lagi terburu-buru malah cuma two way cake dan blush on. Pensil alis, nggak pernah (karena alis sudah setebal dosa). Maskara dan eye liner sesekali aja kalau lagi banyak waktu. Plus lipstik, karena bibir saya hitam macam perokok, hehehehe. Udah, gitu doang. Tapi tetap ya, dari jaman kuliah sampai sekarang nih, adaaaaa aja cobaan dari kaum nyinyir sekitar. Mulai dari yang absurd macam "cie cie rempong ba

someone out there loves you

Setiap kali engkau merasa sedih, sepi, sendirian, ingatlah, ada seseorang di luar sana yang mencintaimu. Jika pun engkau merasa tidak ada, engkau hanya belum tahu, atau belum bertemu orang itu.

dewasa

Bagi saya, kata "dewasa" bisa diasosiasikan dengan dua hal: Menjadi orang yang bisa menempatkan diri di posisi orang lain, melihat segala sesuatu dengan sudut pandang orang lain, berpikir dengan logika orang lain. Menjadi orang yang berorientasi pada saldo tabungan dan portofolio investasi, sibuk mengejar karir, membeli apa saja yang orang lain beli demi tidak kalah saing (dan merasa gaji setiap bulan selalu kurang), dan selalu mengeluh tentang segala sesuatu: bos, teman kerja, pacar, mertua, teman, kemacetan lalu lintas, politik, perdamaian dunia. Saya, sangat takut akan menjadi versi dewasa yang kedua. Saya ingin menjadi orang dewasa seperti Katie Sokoler  yang tidak membunuh anak kecil di dalam dirinya. Anak kecil yang ceria, bersemangat melihat seluruh dunia ini dan tidak berprasangka terhadap segala sesuatu. Semoga saya tumbuh menjadi seperti itu. 

It's Kind of A Funny Story

Saya suka film ini. Haha. Pasti pada tau semua deh kalau saya memang suka sama film-film tentang penyakit jiwa (bukan film tentang pembunuh psikopat atau thriller yang ujungnya orang yang bi-personality lho tapinya). Bukan, bukan karena saya sedang merawat calon mertua yang bipolar sehingga saya butuh tambahan ilmu, tapi karena entah bagaimana caranya, film-film seperti itu bisa memencet tombol pause dalam hidup saya, bikin tiba-tiba jleg!! semua berhenti dan saya jadi sadar sesuatu, lalu nangis sampai tersedak, atau ketawa guling-guling, atau cuma bengong galau seharian. Dan ada sesuatu yang tersentuh di dalam sana, sesuatu yang berubah tanpa saya sadari, jauh di dalam diri saya. Kalau film yang ini... hm, pada dasarnya saya suka sih semua film tentang usaha mencari jati diri, menemukan passion, menemukan arah hidup yang dimau, persis yang dilakukan Craig di film ini. Dan setelah melihat film ini saya jadi makin takut punya anak, sebab saya nggak benar-benar tahu gimana membe

life in slow motion

Akhir-akhir ini beberapa orang di sekitar saya bilang bahwa saya kelihatan berbeda. Kind of sparkling . Dan mereka bertanya apa yang telah saya lakukan, dengan 'tuduhan' bermacam-macam: memakai produk kulit baru, demabrasi di salon, suntik vitamin C, atau sesimpel bahagia karena akan menikah. Haha. Sebenarnya, saya juga nggak tahu kenapa aura wajah saya berubah. Saya nggak ke salon dalam tiga bulan terakhir  (bagooossss, calon pengantin macam apa ini, hahaha) jadi raut segar saya (halah) mungkin berasal dari olahraga dan meditasi. Hell yeah I meditate! Awalnya saya tertarik meditasi karena iseng. Di kosan ada seorang teman beragama Hindu yang rajin yoga, dan dia memperkenalkan saya kepada temannya yang lain, yang beragama Budha, yang mengikuti meditasi di klenteng. Si teman ini, wih, wajahnya berseri tapi lembut, seperti Dewi Kwan Im, haha. Katanya dia begitu karena rajin meditasi. Dan katanya meditasi di klenteng itu terbuka untuk semua agama dan kalangan. Cuma, k