Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2011

tentang kita, yang kini tak lagi peka

headline Kompas awal November tahun lalu Katanya, di dunia jurnalistik, bad news is good news . Suatu kejadian yang buruk adalah sesuatu yang bagus dari segi pemberitaan, karena sesuatu yang buruk itu langka, dan tidak diharapkan. Makanya berita seperti kecelakaan, bencana alam, perang, krisis, kerusuhan, perceraian para artis menjadi sasaran para pemburu berita. Mungkin, seiring dengan semakin mudahnya kita memperoleh informasi sekarang ini, informasi menjadi sesuatu yang hanya lewat sambil lalu saja di telinga kita. Tidak sempat masuk ke otak, apalagi hati. Sadar nggak sih, kalau sekarang ini kita bisa dengan mudahnya membuat candaan tentang berita buruk? Atau melontarkan komentar yang tidak berempati seperti: "Aceh kena tsunami tuh azab buat GAM." Saya dengar langsung dari seorang kerabat. "Wah, Ritz pasti dibom sama pendukung Liverpool yang nggak pengen MU datang deh." Komentar jahat dari seorang teman, menanggapi komentar saya (yang mung

and maybe this is what they called unconditional love

untuk dia. aku ingin mengatakan ini: kita akan bisa melewati ini semua. P.S. dan untuk kalian semua yang menyemangati dari pinggir arena, terima kasih untuk dukungan dan doanya. you know who you are.

sepatu

Pengakuan. Saya (pernah) punya lebih dari 50 pasang alas kaki. Terdiri atas sepatu olahraga, sneakers, high heels, wedges, flat shoes, sandal-sandal cantik, flip flop, sendal gunung, hampir semua model sepatu dan sandal (waktu itu) saya punya. Ada yang dibeli dengan tabungan beberapa bulan, khususnya yang sepatu kantor dan olahraga, tapi sebagian besar berasal dari rak diskon (untungnya ukuran saya 35 up to 36 sehingga sewaktu sale di mana-mana penuh ukuran itu dengan harga super miring, bahkan sering saya dapat sepatu Yongki dengan hanya 20 ribu rupiah saja) atau hasil jalan-jalan di Melawai. Sewaktu saya pindahan dari Jakarta ke Samarinda, Mr Defender sangat syok dengan paket yang berisi baju, sepatu, tas, dan asesoris saya yang jumlahnya mencapai 20 kardus Aqua besar (jangankan dia, saya pun syok). Lalu ketika akhirnya lemari di kos baru saya nggak muat menampung itu semua dan akhirnya sebagian besar dari 20 kardus itu terpaksa tetap dikardusin, setiap saya naksir baju, sepatu,

Obsesi

gambar dari sini Tentang Mr Summer Saya dan Mr Summer pernah saling tergila-gila. Mungkin kadarnya berbeda terhadap masing-masing. Mungkin juga Mr Summer bukan tergila-gila, tapi hanya sedang penasaran. Seperti anak kecil yang menginginkan mainan baru yang dipajang di etalase toko, lalu setelah mendapatkannya ia akan tidur dan makan dan mandi bersamanya berhari-hari tanpa mau sedetik pun lepas, untuk kemudian melupakannya seminggu kemudian. Mungkin. Tapi saya lebih senang membayangkan (dan meyakini) bahwa waktu itu perasaan kami sesederhana ini: saling cinta. Walaupun cinta tak pernah sederhana. Tentang Musim Panas Abadi Barangkali semua benda yang nampak maupun tak nampak punya masa kadaluarsa. Juga dengan cinta. Juga dengan ketertarikan. Ada yang terus dimiliki biarpun sudah kadaluarsa, ada yang terlepas dari tangan sekalipun masanya masih lama. Maka tibalah kami di hari itu. Hari di mana saya akhirnya dipaksa melihat, dan mengakui, bahwa perasaan Mr Summer untuk say

Perempuan Berkalung Sorban

Idul Adha kemarin saya habiskan di rumah orangtua teman saya (yang sudah saya anggap om dan tante sendiri) di Balikpapan, karena Mr Defender pulang ke Pulau Jawa untuk merayakan Idul Adha bersama keluarga besarnya. Sesiangan itu saya nonton film Perempuan Berkalung Sorban yang diputar di SCTV. Dan... saya sangat menyesal kenapa dulu nggak nonton film ini ketika diputar di bioskop, atau minimal menontonnya setelah DVD-nya keluar. Telat banget, ahahahaha. Sebenarnya ada beberapa alasan kenapa waktu itu saya nggak tertarik nonton film ini. Pertama, judulnya norak. Dan dari judul itu saya menyimpulkan film ini paling-paling kayak Ayat-Ayat Cinta atau Ketika Cinta Bertasbih, yaitu film-film cinta yang (menurut saya loh) nggak beda sama film-film chicklit macam Eifell I'm in Love atau Dealova, bedanya cuma Parisnya diganti Mesir dan Shandy Aulia diganti Oky yang berkerudung. Film yang sama sekali nggak meninggalkan bekas apa-apa di hati setelah menontonnya. Jadi, saya bikin sump

rileks

gambar dari sini Ketika Anda memandang, ia tak dapat dilihat. Ketika Anda mendengarkan, ia tak dapat didengar. Ketika Anda menjangkaunya, ia tak dapat digapai. Ketika yang terjadi dalam pembelajaran itu tidak jelas, janganlah terlalu keras bekerja untuk memahami segalanya. Melainkan, rilekslah dan biarlah mata pikiran Anda melihat apa yang sedang terjadi. Biarlah persepsi Anda dan intuisi Anda menjadi pemandu Anda. Anda tidak mungkin mengenali segalanya, tetapi Anda bisa terbuka terhadap yang tak dikenal dan rileks menghadapi misteri. Ketika Anda sadar akan sumber segalanya, Anda kenali jantung nikmat. (Tao Te Ching oleh Lao Tzu)