Minggu lalu, pakdeku meninggal. Di tengah kepanikan itu, aku entah gimana masih sempat pesan tiket pesawat ke Jakarta via Surabaya, terus akhirnya aku ketinggalan pesawat ke Jakarta, dan nginep di Surabaya sama Miss Turquoise. Sebelum itu aku dijemput sama Mr Cajoon trus kami berdua cerita banyak hal, cerita tentang patah hatinya, patah hatiku, kehidupannya, kehidupanku, dan bagaimana nanti kami berdua bakal ketemu lagi, akhir tahun ini... Mr Cajoon masih seperti dulu, namun aku tahu dia banyak memendam sedih setelah kisah cintanya yang terakhir, I wish I had something to say but I don't. Heart will heal itself.
Aku banyak cerita juga sama Miss Turquoise, tentang banyak hal, tentang rencana-rencana ke depan. Hidup rasanya lewat begitu cepat, katanya. Paginya aku terbang balik, aku coba hubungi sepupuku buat ngasih penghiburan, tapi mereka nggak balas, pastinya lagi sibuk banget, nggak kebayang di sana seperti apa, pasti bapak juga terpukul karena pakde satu-satunya keluarganya yang masih ada, mereka cuma dua bersaudara. Aku pun rasanya patah hati banget...
Begitu landing aku nginep di rumah seorang teman, sedih rasanya tapi pelukan dia dan penghiburannya menenangkan aku. Di saat itu rasanya aku ingin sekali punya seseorang untuk memelukku selalu, ada di sisiku saat senang maupun susah. Aku ingat seseorang yang aku hubungi saat pertama dengar kabar ini, seseorang yang selalu punya tempat khusus di hatiku selama empat tahun ini. Aku mengubunginya lagi dan dia mengatakan sesuatu yang menenangkan hatiku, rasanya adem banget. Rasanya lapang lagi. Terima kasih ya sudah ada buat aku.
Comments
Post a Comment