Apa yang bikin saya niat banget balik ke Jakarta buat ngelanjutin kuliah sengsara dua tahun lagi? Jawabannya ada tiga. Satu, sahabat-sahabat saya. Dua, stapala. Dan tiga, konser musik.
Apaaa? Nggak ada satu pun di dalamnya tentang studi? Beasiswa? Masa depan??
Sorry, no. Hahahaha.
Jadi, berada di sini lagi, bareng sama Mr Cajoon si penggemar musik, saya jadi nafsu mau datang ke acara ini itu yang ada di mana-mana di penjuru ibukota. Dari musik indie, party-party nya Rolling Stone setiap bulan, sampai berbagai event besar seperti Java Jazz, Jak Blues, dan Java Rocking Land... Ahh, I'm dying, I live for this.
Memang beda energinya nonton band live dengan nonton di TV. Ya ambience-nya, crowd-nya, energi si band itu sendiri dan koneksi dengan penonton, semuanya bikin nonton konser musik itu beda dan selalu beda
Jadi hari-hari saya ya Mr Cajoon lagi, Mr Cajoon lagi. Habisnya saya bisa sama siapa lagi pergi ke acara-acara itu? Dan dari siapa lagi saya bakal dengar band-band baru yang keren banget? Haaa???
Saya jadi mikir, kenapa ya di Jakarta permusikan lebih kerasa baranya dibanding di daerah, terutama musik indie berkualitas macam Sore, Melancolic Bitch, atau ERK? Kenapa di daerah seringnya saya dengernya lagu Kangen Band atau Wali? Kenapa? Dan kenapa musisi luar negeri manggungnya di Jakarta semuaaa???
(Yaiyalah, Mbak. Hahahaha.)
Comments
Post a Comment