Pagi sebelum Senaru,
di hamparan edelweis,
aku merayakan bahwa aku masih mampu.
Ingin aku memeluk pejuang di dalam ragaku,
memberinya ucapan selamat yang paling tulus, karena dia
telah berjuang, bertahan,
mengalahkan batasan dan menembusnya,
membuka ruang dalam dirinya yang tak kutahu ada.
Di Sembalun Lawang, aku berbalik dan menatap sang dewi dengan senyum paling lebar,
Aku datang lagi, Nona! Kucumbu indahmu dengan segenap jiwa.
Di lamat-lamat fajar, sebelum ke Senaru,
Sekali lagi aku percaya.
Aku masih bisa.
di hamparan edelweis,
aku merayakan bahwa aku masih mampu.
Ingin aku memeluk pejuang di dalam ragaku,
memberinya ucapan selamat yang paling tulus, karena dia
telah berjuang, bertahan,
mengalahkan batasan dan menembusnya,
membuka ruang dalam dirinya yang tak kutahu ada.
Di Sembalun Lawang, aku berbalik dan menatap sang dewi dengan senyum paling lebar,
Aku datang lagi, Nona! Kucumbu indahmu dengan segenap jiwa.
Di lamat-lamat fajar, sebelum ke Senaru,
Sekali lagi aku percaya.
Aku masih bisa.
Comments
Post a Comment