Akhir Juni lalu, setelah menunggu sepuluh bulan lamanya, si anak bayi yang betah lama-lama di rahim saya akhirnya mau menjumpai kami. Walaupun dengan proses persalinan yang panjang dan mendebarkan, bisa melihat dan mendekap bayi mungil kami sungguh tak ternilai harganya. Saya bersyukur atas segala yang saya dan Mr Defender lalui selama proses kelahiran putri pertama kami, Mbak Rocker.
Mbak Rocker adalah bayi tercantik yang pernah saya jumpai, tentu saja. Karena proses kelahiran yang kompleks dan kondisi fisik saya yang belum memungkinkan, saya baru bertemu dengannya dua hari setelah persalinan. Ia sangat mungil, wajahnya lembut, bercahaya, dan anggun. Aneh memang menyebutkan seorang bayi memiliki wajah yang anggun, namun begitulah ia, tenang dan anggun seperti Dewi Kwan Im yang welas asih.
Sejak kelahirannya, hari-hari saya diisi dengan menyusui, mengajaknya berjalan-jalan, memandikan dan mengganti serta mencuci popoknya. Tak pernah saya merasa sebahagia ini walaupun badan rasanya lelah. Lagipula, Mbak Rocker tidak merepotkan, dia tenang dan jarang sekali menangis tanpa sebab. Seperti yang saya bilang, dia bayi yang sangat anggun.
Banyak hal yang saya pelajari setelah saya menjadi ibu. Hal-hal 'teknis' seperti cara menyusui yang benar, cara memerah dan menyimpan asip, cara menggendong, macam-macam arti tangisan bayi, sampai ke hal-hal lain seperti bagaimana memanjakan diri sendiri di sela-sela mengurus bayi dan mengatasi segala perasaan yang berkecamuk di dalam hati setelah begitu banyak perubahan diri yang terjadi. Saya juga belajar bahwa di saat kita menjadi ibu baru, sangat penting untuk mau menerima uluran tangan yang meringankan beban kita. Perlahan tapi pasti, saya mulai merasa mantap dengan status dan tanggung jawab baru ini. Perjalanan saya baru sebentar, masih ada seumur hidup lagi yang menanti. Petualangan!
Comments
Post a Comment