Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

The Japanese Lover

Saya selalu suka buku-buku karya Isabel Allende, karena karakter-karakternya selalu 'kaya' dan penuh warna (tidak seperti tokoh-tokoh dalam buku Ika Natasha, misalnya, yang seragam semua). Misalnya Eva Luna, Ripper, Maya's Notebook, semuanya saya suka karena keberanekaragaman 'casts' dalam novel-novelnya. Tapi untuk novel yang satu ini, di mana Isabel mengambil latar Polandia tahun 1939, rasanya kurang greget gimana gitu (maaf ya ini bukan resensi buku yang berkualitas memang, hahaha). Saya merasa buku ini beda dengan gaya penulisan Isabel biasanya. Tetap bagus sih, tapi tidak meninggalkan kesan yang dalam seperti buku-buku Isabel yang sebelumnya.

Jajan

Cus Demimoore (yang saya sebut demikian karena model rambutnya yang ala Demi di film Ghost), sering mengkritik saya tentang kebiasaan jajan Mbak Rocker dan si Racun Api. Banyak dan ada-ada saja lah protes Cus Demimoore ini soal jajannya anak-anak: yang kebanyakan lah, yang nggak sehat lah, yang nggak dimakan lah... Eman Bu, eman... kata Cus selalu yang cuma saya balas dengan tertawa. Sebenarnya, bukan cuma Cus Demimoore yang hobi berkomentar tentang jajan ini. Kayaknya, banyak deh teman yang sering syok melihat si Racun Api makan oreo sambil minum es puter (terutama yang anaknya hanya ngemil granola bar dan salad zukini). Ada juga yang syok melihat Mbak Rocker sudah pintar memanggil tukang cilok, tukang bakso, tukang es, sementara dia baru berniat mengenalkan wacana jajan pada anaknya di usia SD. Belum lagi kebiasaan saya memberikan uang jajan kepada anak-anak sepulang sekolah setelah saya mengantar mereka pulang dan berpamitan kepada mereka untuk kembali ke kantor. "Ana...