Seminggu yang lalu, kedua anak saya yang besar sudah kembali ke sekolah. Maka berakhirlah kepusingan ibu yanng sedang cuti melahirkan ini untuk menyiapkan aktivitas bermain sambil belajar setiap pagi. Sekarang, tugas mengajak mereka beraktivitas menjadi bagian ibu gurunya sampai saat pulang sekolah tiba. Hore! Yang sabar ya, Bu Guru... hahahaha.
Namun kelegaan itu tentunya diiringi dengan berbagai kerepotan baru yang lain: menyiapkan mereka berdua ke sekolah setiap hari. Tentunya dengan adanya Dik Kwan Im yang juga menuntut perhatian, menyiapkan Mbak Rocker dan Si Racun Api lumayan bikin istighfar. Apalagi kalau Mr Defender sedang di luar kota. Ya walaupun kalau ada juga nggak seberapa menolong sih, yang ada malah lebih heboh lagi karena ditambah menyiapkan keperluan bapaknya, hahahaha... Belum lagi ditambah yang lain-lain seperti antar jemput sekolah, mengantar Mbak Rocker ke aneka les dan kegiatan pilihannya, mengecek dan membantu mereka mengerjakan pe-er dan membuat proyrek-proyek sekolahnya. Wah, mengetiknya saja lelah ya...
Tahun ini Mbak Rocker dan Si Racun Api dengan semena-mena memutuskan bahwa mereka tidak mau lagi makan kotakan katering sekolah dan mau membawa bekal setiap hari. Meskipun sebal namun diam-diam saya terharu karena mereka lebih memilih makan masakan buatan ibunya yang sesungguhnya ala kadarnya. Maka dimulailah rutinitas menyiapkan isi kotak bekal mereka setiap pagi yang pada akhirnya itu-itu juga: nasi dengan lauk aneka sup dan aneka nugget buatan rumah.
Namun kelegaan itu tentunya diiringi dengan berbagai kerepotan baru yang lain: menyiapkan mereka berdua ke sekolah setiap hari. Tentunya dengan adanya Dik Kwan Im yang juga menuntut perhatian, menyiapkan Mbak Rocker dan Si Racun Api lumayan bikin istighfar. Apalagi kalau Mr Defender sedang di luar kota. Ya walaupun kalau ada juga nggak seberapa menolong sih, yang ada malah lebih heboh lagi karena ditambah menyiapkan keperluan bapaknya, hahahaha... Belum lagi ditambah yang lain-lain seperti antar jemput sekolah, mengantar Mbak Rocker ke aneka les dan kegiatan pilihannya, mengecek dan membantu mereka mengerjakan pe-er dan membuat proyrek-proyek sekolahnya. Wah, mengetiknya saja lelah ya...
Tahun ini Mbak Rocker dan Si Racun Api dengan semena-mena memutuskan bahwa mereka tidak mau lagi makan kotakan katering sekolah dan mau membawa bekal setiap hari. Meskipun sebal namun diam-diam saya terharu karena mereka lebih memilih makan masakan buatan ibunya yang sesungguhnya ala kadarnya. Maka dimulailah rutinitas menyiapkan isi kotak bekal mereka setiap pagi yang pada akhirnya itu-itu juga: nasi dengan lauk aneka sup dan aneka nugget buatan rumah.
Tetapi dengan segala kehebohan dan kerepotan menyiapkan anak-anak ke sekolah dengan segala printilannya, saya selalu merasa senang setiap kali mengantar mereka ke gerbang sekolah dengan menyandang tas masing-masing, memeluk dan mencium tangan saya minta pamit. Saya selalu bahagia memeluk mereka yang bau asem sepulang sekolah, bercerita dengan penuh semangat tentang kegiatannya hari itu. Saya merasa takjub mendengarkan mereka mengulang ini itu yang baru diajarkan di sekolah, menceritakan temannya, dunia mereka yang tidak ada saya di dalamnya. Ahh, anak-anakku sudah besar...
Comments
Post a Comment