Bagaimana persiapan pernikahan saya? Jujur, saya tidak mempersiapkan apa-apa kecuali menjahit kebaya akad nikah. Lucu, ya? Saya pernah berpikir blog ini akan berubah menjadi wedding blog yang membahas di mana membeli bahan kebaya terfancy atau hasil testfood di katering ini anu lengkap dengan rekomendasi vendor.
Tapi ternyata, saya nggak terlalu tertarik untuk menyiapkan sebuah pernikahan impian. Saya bahkan tidak punya gambaran seperti apa acara pernikahan impian saya. Jadi, saya menyerahkan semua keputusan terkait pernikahan ini kepada orang tua saya. Bukankah di Indonesia, pernikahan itu acaranya orang tua? Jadi biarlah mereka menyiapkannya sesuai keinginan mereka.
Hal ini membuat lega tidak hanya bagi orang tua saya yang bisa memilih tanggal, gedung, perias pengantin dan printilan lain yang mereka sukai, tapi juga melegakan buat saya yang tidak harus bolak balik lintas samudra mengurus pernikahan kami. Tidak perlu berdebat tentang hari pernikahan kami yang entah bagaimana cara menghitung primbonnya, atau apakah saya setuju dengan gubukan nasi merah gudeg daun kates dan es jenang gempol mana yang mau dipilih. Setiap kali ibu saya bertanya apakah saya mau memilih gubukan bakso atau soto, tata rias paes ageng atau jogja putri, jawaban saya sama: terserah ibu saja. Hahaha. Made my life easier.
Jadi bagaimana persiapan acara pernikahan kami? Kayaknya sih beres ya. Kayaknya, hahaha. Yang jelas sudah ada gedung, katering, perias pengantin, undangan, dekor dan panitia acara. Kami tinggal datang bawa badan aja. Entahlah kami berdua kok bisa secuek ini sama acara pernikahan sendiri.
Ah tapi pesta pernikahan itu kan cuma sehari aja kan ya. Yang penting kan ikatan pernikahannya itu. Ya nggak?
Comments
Post a Comment