Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2012

Tuhan selalu bersama para pejuang

... karena itu aku yakin dia selalu memelukku. Walaupun yang aku perjuangkan bukan tanah air, bukan perdamaian dunia, bukan nama-Nya, yang aku masih tak mengerti kenapa kita begitu keras kepala. Aku percaya, Tuhan bersama mereka yang tak pernah putus asa, mereka yang menjaga bara harapan dalam dadanya, bukankah itu iman yang sesungguhnya? gambar dari sini

cuplikan cerita cinta hari ini

Bos, masa-masa pacaran pas kuliah itu enak banget ya? Tinggal dijalani aja nggak usah mikirin masa depan, beli rumah, nabung buat kawin, merencakanan punya anak berapa, apa pendapat orang lain dan apa lagi orang tua karena hidup itu ya cuma gini doang kok. Beli es krim sama makan bakso berdua juga udah seneng, dinyanyiin lagu Piknik 72 pakai gitar rasanya udah dunia milik berdua. Nonton javarockingland itu surga. Sekarang saat untuk pertama kalinya kata bipolar disorder ada dalam sejarah cinta gue, dan saat ongkos psikiater dan cicilan KPR untuk pertama kalinya berkorelasi dengan hidup gue, gue baru sadar betapa lo dan gue yang waktu itu sangat, sangat bahagia. Dan kalau orang bilang memang inilah dunia nyata, apakah yang lo dan gue jalani dulu itu nggak nyata? Apakah perasaan kita yang dulu itu cuma euforia, banjir endorfin yang akhirnya akan surut juga? Gue nggak tau ya apakah gue yang sekarang masih gue yang dulu bikin lo jatuh cinta, atau apakah gue masih bakal inget dengan lo yan...

Berlalu

Karena sesuatu hal, tiba-tiba saya terkenang pada Mr Ladykiller, salah satu lelaki yang pernah mengisi hidup saya, yang kisah dengannya entah kenapa kadang tidak ingin saya kenang. Namun, setelah waktu berlalu, ternyata saya mampu mengingat kembali perasaan saya padanya dulu, cinta yang lembut namun menggelorakan, rasa sakit yang menyiksa namun padanya ada keindahan. Dan saya mencoba membahasakan kembali dengan jujur, salah satu masa yang dulu saya anggap paling memalukan dalam hidup saya, namun kini akhirnya bisa saya syukuri. Mungkin ini yang ingin dikatakannya kepada saya ketika saya telah tak mau lagi mendengar. Saya merasa sekarang dia sedang tersenyum kepada saya, merasa lega sudah menyampaikan maksudnya, walaupun tidak melalui kata-kata. Tidak ada yang salah, W. Maafkan jika pernah membuatmu merasa begitu. Selamat berlayar di lautan luas! Doaku selalu untuk kebahagiaanmu.

adalah.hidup

Hidup adalah sinar matahari pagi yang hangat, air kran kamar mandi yang mengalir deras dan jernih, suapan pertama nasi panas dengan abon sapi yang nikmat. Tapi hidup juga adalah darah yang merembesi luka yang belum lagi mengering dan isak tertahan di dalam hatimu. Hiduplah sehidup-hidupnya hidup. Karena kita tak akan sempat menyesal.

Mr Dhammasangani

Engkau laksana ibu bagiku, tempatku bisa menumpahkan segala air mata dan pengaduan kecilku, kemanjaanku pada hidup, juga protes-protes kecilku pada tuhan. Engkaulah ibu yang mengajarkanku tentang air yang jatuh mengalir membawa apa pun yang dilewatinya. Hidupmu adalah sungai, Nak. Engkaulah ibu yang memelukku tanpa kata, namun hangatmu mencairkan segala. Engkaulah ibu yang dekapannya menguatkan. Engkaulah ibu, di dalam matamu kutemukan cinta tak bersyarat bisa jadi kenyataan. Untuknya, yang aku percaya bahwa di putaran roda sebelumnya, entah yang keberapa, dialah rahim yang meniupkan padaku kehidupan.

sampai maut memisahkan kita

Jauh di lubuk hati sana, saya ingin menikah secara agama Katolik. Bersama-sama dalam susah dan senang, sehat dan sakit, hingga maut memisahkan. Saya jatuh cinta pada konsep janji yang tak bisa ditarik kembali, yang (walaupun mengerikan) berarti bahwa keputusan menikah itu adalah sebuah langkah yang besar, berani, dan karenanya tidak semudah itu diambil. gambar dari sini

the way you tried

Kata-kata Mr Defender yang membuat saya menangis, entah karena sedih atau bahagia: "Cah ayu, kalau aku bisa punya keluarga yang normal aku pasti akan dengan senang hati ngasih itu buat kamu. Kalau ada pilihan biar aku bisa nggak nyusahin kamu, nggak bikin kamu sedih dan kepikiran, aku pasti milih itu. Tapi aku nggak bisa. Kalau aku bisa pasti aku kasih itu buat kamu."

(semacam) patah hati

Entah kenapa, bulan-bulan menjelang pernikahan ini saya sering merasa galau. Bukan galau karena ragu-ragu menikah sih, cuma saya jadi sering ingat masa lalu. Masa lalu bukan cuma dengan mantan, tapi juga dengan teman, sahabat, orang tua, sekolah, kampus. Sering sekali ingatan saya ter-flashback dengan sendirinya. Ingat masa-masa SMA, sahabat-sahabat saya, apa yang dulu saya senang untuk lakukan, apa saja yang pernah saya lewati. Dan saya jadi rindu masa-masa itu. Rindu sekali, tak pernah serindu ini. Mungkin hidup saya setelah pernikahan akan jauh lebih berwarna dari masa-masa itu. Atau mungkin juga tidak. Masa itu tidak akan terulang. Saya bisa punya masa lain yang lebih indah, atau mirip, tapi tetap saja bukan masa itu. So it's a funeral I think. Farewell, the former me. Thank you for making me me.

muhasabah diri, cailah

Saya sering banget mendengar komentar "lo sih enak blablabla..." atau "jangan bandingin sama hidup lo yang blablabla..." atau "lo sih ga tau betapa menderitanya gue, karena lo blablabla...." Di-iri-in orang adalah hal yang benar-benar membuat saya melongo se-melongo-melongo-nya.  Serius deh, apa sih yang bisa bikin kalian iri sama saya? I'm not pretty, I mean I'm not even a nine or eight, there's a lot of hard ten girls out there to be envy. Jadi nggak mungkin lo iri sama gue karena gue cantik (yaiyalah, ngarep lo, hahahahaha). Gue juga nggak pinter-pinter amat, masih banyak teman seangkatan gue yang sekarang ini udah lulus S2, yang IP-nya sangat-sangat wow sementara gue ini mediocre , pas-pasan, kaum marjinal. Jadi nggak mungkin juga kan lo iri karena prestasi akademik gue. Kerjaan? Saya sangat bersyukur dengan pekerjaan yang meskipun gajinya sedang-sedang aja tapi gue nggak pernah merasa underpaid , masih banyak orang di luar ...