Engkau laksana ibu bagiku, tempatku bisa menumpahkan segala air mata dan pengaduan kecilku, kemanjaanku pada hidup, juga protes-protes kecilku pada tuhan.
Engkaulah ibu yang mengajarkanku tentang air yang jatuh mengalir membawa apa pun yang dilewatinya. Hidupmu adalah sungai, Nak.
Engkaulah ibu yang memelukku tanpa kata, namun hangatmu mencairkan segala.
Engkaulah ibu yang dekapannya menguatkan.
Engkaulah ibu, di dalam matamu kutemukan cinta tak bersyarat bisa jadi kenyataan.
Untuknya, yang aku percaya bahwa di putaran roda sebelumnya, entah yang keberapa, dialah rahim yang meniupkan padaku kehidupan.
Untuknya, yang aku percaya bahwa di putaran roda sebelumnya, entah yang keberapa, dialah rahim yang meniupkan padaku kehidupan.
Comments
Post a Comment