Betapa pun kita mengatakan bahwa kita sangat mencintai sesuatu,
atau seseorang,
ketika yang satu itu hilang dari tangan,
atau pandangan,
barulah kita sadar dunia ini fana adanya.
Dan betapa pun kita mengatakan kita tidak bisa hidup tanpa sesuatu,
atau seseorang,
ketika kita sungguh-sungguh kehilangan,
barulah kita tahu,
tak ada yang sungguh-sungguh menjadikan hidup ini tak bisa dijalani,
selain hela nafas dan detak jantung sendiri.
Dari cinta engkau akan belajar sakitnya kehilangan,
bahwa ada rasa sakit yang tak kautahu ada sampai engkau merasakannya.
Dan dari kehilangan engkau akan tahu bahwa engkau punya kekuatan,
yang tak kautahu ada sebelum lubang di hatimu menganga.
Hidup ini, nak,
hanyalah menunda kekalahan seperti kata Chairil Anwar,
namun engkau bisa menunda hingga lama sekali,
kalah dengan terhormat,
dan memberikan pertandingan yang mempesona.
atau seseorang,
ketika yang satu itu hilang dari tangan,
atau pandangan,
barulah kita sadar dunia ini fana adanya.
Dan betapa pun kita mengatakan kita tidak bisa hidup tanpa sesuatu,
atau seseorang,
ketika kita sungguh-sungguh kehilangan,
barulah kita tahu,
tak ada yang sungguh-sungguh menjadikan hidup ini tak bisa dijalani,
selain hela nafas dan detak jantung sendiri.
Dari cinta engkau akan belajar sakitnya kehilangan,
bahwa ada rasa sakit yang tak kautahu ada sampai engkau merasakannya.
Dan dari kehilangan engkau akan tahu bahwa engkau punya kekuatan,
yang tak kautahu ada sebelum lubang di hatimu menganga.
Hidup ini, nak,
hanyalah menunda kekalahan seperti kata Chairil Anwar,
namun engkau bisa menunda hingga lama sekali,
kalah dengan terhormat,
dan memberikan pertandingan yang mempesona.
Comments
Post a Comment