... serangkaian kejadian acak, mungkin kau bisa bilang. Seperti menjalani masa SMA yang sulit namun menemukan beberapa teman yang membuatmu merasa dimengerti. Masuk salah satu perguruan tinggi terbaik di negeri ini, mendapat beasiswa bergengsi ke negeri impian, bekerja di tempat yang dulu hanya bisa kaupandang dengan iri. Terlempar ke kota lain, pindah ke pulau lain. Menjalani kisah cinta yang indah. Patah hati. Bertemu orang baru dan menjalin kisah baru. Gagal dalam sebuah audisi. Tidak mendapatkan jabatan yang kauinginkan. Ditinggalkan teman. Merugi dalam bisnis.
Hidup hanyalah menunda kekalahan, kata Chairil Anwar yang diamini oleh Banda Neira. Seperti engkau tahu bahwa pada akhirnya hubungan ini akan berakhir juga, namun engkau terlalu buta untuk menerima. Seperti engkau tahu bahwa dia yang kaucintai setengah mati tidak membalas perasaanmu, namun engkau masih berharap pada seutas kata seandainya. Seperti engkau tahu bahwa kau muak kepada pekerjaan ini namun kau membutuhkannya untuk membayar tagihanmu setiap bulan. Engkau tahu posisi itu di luar jangkauan namun kau tetap berjalan ke sana.
Tapi hidup juga serangkaian pilihan. Dan di sanalah engkau membuat perbedaan. Saat engkau memilih untuk bertahan sebentar lagi dan akhirnya satu dua kawan menyapa. Seperti engkau memilih untuk mendaki dan berjalan dan memanjat lalu kautemukan beberapa sahabat seumur hidupmu. Seperti kaubiarkan dirimu mencintai walaupun hatimu sakit, namun pada akhirnya kau belajar sesuatu, bahwa segalanya sudah digariskan. Dan kaubiarkan dirimu merasakan getirnya kegagalan, karena dari sanalah engkau bertumbuh.
Comments
Post a Comment