Awal tahun ini daya mendengar kabar menyedihkan yaitu penerbitan edisi terakhir majalah Rollingstone Indonesia. Iya, Rollingstone akhirnya gulung tikar, menyusul majalah Hai yang juga mencapai ujung perjalanannya di pertengahan tahun 2017 lalu.
Sedih, ya, padahal mereka dua media yang menemani hari-hari saya di masa remaja dan awal mendewasa. Saya sedang tidak berselera membahas matinya media cetak, yang salah satunya tentu karena makin maraknya webzine (atau kurangnya minat baca?), namun ada sedikit ngilu di hati kalau teringat bahwa matinya Rollingstone tentu juga berarti matinya mimpi anak-anak muda untuk menjadi jurnalis musik, hal yang juga pernah menjadi cita-cita saya di suatu waktu.
Selamat berpisah, Rollingstone, dan terima kasih atas semua kenangan indah yang kauberikan lewat perantaramu: wawasan akan band-band baru yang kaubagikan, diskusi-diskusi dengan sahabat masa kuliah, pesta-pesta musikmu yang luar biasa, dan warna-warni yang kaupoleskan pada kami yang pernah muda bersama.
Comments
Post a Comment