Seperti yang sudah-sudah, yang entah sudah berapa kali ditulis manual maupun di dalam layar, satu keinginan besar adalah menikmati hidup sebagaimana adanya, immerse myself in the joy of life. Merasa nyaman dengan diri sendiri dari segala sisi bukan cuma instagrammable angle nya saja. Merasa cantik di usia, warna kulit, status sosial dan berat badan yang sekarang. Menerima diri apa adanya (yang sama sekali bukan berarti tidak merawat diri, justru sebaliknya merawat yang sudah diberikan alam sebaik mungkin) dan menjadi lebih cantik karena penerimaan itu. Memancarkan aura yang tak terbantahkan: bahwa ku selow, amat selow...
Pengakuan. Saya (pernah) punya lebih dari 50 pasang alas kaki. Terdiri atas sepatu olahraga, sneakers, high heels, wedges, flat shoes, sandal-sandal cantik, flip flop, sendal gunung, hampir semua model sepatu dan sandal (waktu itu) saya punya. Ada yang dibeli dengan tabungan beberapa bulan, khususnya yang sepatu kantor dan olahraga, tapi sebagian besar berasal dari rak diskon (untungnya ukuran saya 35 up to 36 sehingga sewaktu sale di mana-mana penuh ukuran itu dengan harga super miring, bahkan sering saya dapat sepatu Yongki dengan hanya 20 ribu rupiah saja) atau hasil jalan-jalan di Melawai. Sewaktu saya pindahan dari Jakarta ke Samarinda, Mr Defender sangat syok dengan paket yang berisi baju, sepatu, tas, dan asesoris saya yang jumlahnya mencapai 20 kardus Aqua besar (jangankan dia, saya pun syok). Lalu ketika akhirnya lemari di kos baru saya nggak muat menampung itu semua dan akhirnya sebagian besar dari 20 kardus itu terpaksa tetap dikardusin, setiap saya naksir baju, sepatu,...
Comments
Post a Comment