Sembalun Lawang, Rinjani, 2005 |
Ada rasa sakit yang kautinggalkan,
pada aroma tanah basah di kaki gunung itu.
Ada jejak luka yang kautitipkan,
pada desau angin di sela-sela dedaunan pinus.
Ada busur-busur tegang dengan anak panah kenangan yang siap kaulesatkan,
menantiku di setiap tikungan jalan.
Lereng gunung yang dulu kukenal,
tak pernah begini terjal.
Comments
Post a Comment