Dulu seorang sahabat saya pernah bilang, hidup itu seperti sperma. Di mana berakhirnya kita yang menentukan. Mau berakhir di selokan atau di rahim orang tersayang. Walaupun seringkali kita merasa tidak berdaya atau tidak punya pilihan, namun kenyataannya adalah kita punya kendali atas hidup kita mau dibawa ke mana. Kenyataannya adalah, kita sudah memilih dan cuma sedang dalam fase merasa berat menjalani konsekuensi dari pilihan yang kita ambil, lalu, sebagaimana lazimnya manusia kebanyakan, kita mencari kambing hitam dan merasa diri korban.
Apa pun keadaannya, kita selalu memegang kendali penuh atas diri kita, atas keputusan-keputusan yang kita ambil, di mana dan dengan siapa kita ingin berada.
You just need to take that control back. You don't owe the world to carry it upon your shoulders.
Comments
Post a Comment