Skip to main content

Sweet Misery

P.S. : bacanya jangan serius-serius apalagi pakai tersinggung yaa, hehehe....

Jadi kemarin saya ngobrol panjang dan lama dengan Mr Defender dengan topik yang lumayan bermutu: lagu-lagu Indonesia. Tentu saja obrolan kami berdua seperti biasa cepat sekali bergeser menjadi tidak serius, hahaha. Kami jadi ngerumpiin penyanyi-pencipta lagu. Ada yang lagunya bagus saat kehidupan pribadi juga prima, ada pula yang sebaliknya. Lagu-lagu terbaiknya hadir di saat kehidupan luluh lantak.

Dan yang kami maksud dengan kehidupan tentu saja artinya PERCINTAAN, bukan politik. Oh, tentu saja kami lagi nggak ngomongin Iwan Fals dan Ebiet G. Ade ya.

Ada beberapa nama, tapi kami memutuskan memilih dua. Jadi, pencipta lagu yang lagu-lagunya lebih bagus menulis lagu patah hati adalah... (setelah mengecualikan Rinto Harahap ya tentunya):

Glenn Fredly
Coba, mana lagu Glenn yang booming di saat dia sedang kasmaran? Sejauh yang kami bisa ingat, cuma Kisah Romantis deh. Tetapi coba ingat saat Glenn bercerai dengan Dewi Sandra, dia menuliskan lagu Terserah dan Tega yang sangat indah dan memilukan (halah).
Namun tentunya tak ada lagu patah hati yang sebanding dengan lagu-lagu Glenn waktu ditinggal kawin sama Nola: Januari, Akhir Cerita Cinta, dan yang terdahsyat tentunya yang ini:


Ya Tuhanku... misalnya saya jadi Nola dan video klip ini rilis seminggu sebelum nikahan tentunya saya pengen lari-lari ke hutan belok ke pantai untuk teriak "KENAPAAAA...?" ahahahaha... ngomong-ngomong, itu jahat bener deh sutradara video klip bikin jalan cerita begitu dan milih model yang mirip Nola... ckckck...

Sheila on 7
Oke, Sheila on 7 memang mengeluarkan album yang lumayan bagus saat Eross lagi jatuh cinta sama Astrid, yaitu album 07 Desember dengan lagu-lagu manis seperti Hingga Ujung Waktu dan Saat Aku Lanjut Usia. Tetapi lagu-lagu terbaik Sheila on 7 selalu lagu-lagu patah hati. Dan beda dengan Glenn, lagu-lagu Sheila kayaknya semuanya bertema gagal move on. Coba deh Dan, Sephia, Waktu yang Tepat Tuk Berpisah, dan yang lebih jleb lagi Berhenti Berharap dengan "aaaakuuu puuulaaaangg..."

Lalu Eross menikah, hidup bahagia, dan Sheila on 7 raib entah kenapa. Sampai kemudian Sheila on 7 comeback dengan lagu-lagu bertema gagal move on: Bait Pertama, Betapa, Hujan Turun, dan Sekali Lagi.

Namun bagi saya yang paling nyess tetap lagu satu ini:


Dalem yah... seandainya Eross itu mantan pacar saya dan bikin lagu ini setelah reuni 10 tahun SMA (ketahuan yah umurnya hahaha), kayaknya saya juga galau dan garuk-garuk tembok deh. Yah, begitulah lagu ini sukses bikin saya dan Mr Defender ngepoin akun media sosial mantan orang tercinta masing-masing (eh saya doang sih, gak tau dia ya. pokoknya gitu deh)

Comments

Popular posts from this blog

sepatu

Pengakuan. Saya (pernah) punya lebih dari 50 pasang alas kaki. Terdiri atas sepatu olahraga, sneakers, high heels, wedges, flat shoes, sandal-sandal cantik, flip flop, sendal gunung, hampir semua model sepatu dan sandal (waktu itu) saya punya. Ada yang dibeli dengan tabungan beberapa bulan, khususnya yang sepatu kantor dan olahraga, tapi sebagian besar berasal dari rak diskon (untungnya ukuran saya 35 up to 36 sehingga sewaktu sale di mana-mana penuh ukuran itu dengan harga super miring, bahkan sering saya dapat sepatu Yongki dengan hanya 20 ribu rupiah saja) atau hasil jalan-jalan di Melawai. Sewaktu saya pindahan dari Jakarta ke Samarinda, Mr Defender sangat syok dengan paket yang berisi baju, sepatu, tas, dan asesoris saya yang jumlahnya mencapai 20 kardus Aqua besar (jangankan dia, saya pun syok). Lalu ketika akhirnya lemari di kos baru saya nggak muat menampung itu semua dan akhirnya sebagian besar dari 20 kardus itu terpaksa tetap dikardusin, setiap saya naksir baju, sepatu,...

Sekolah Baru

Selamat tahun ajaran baru! Tahun ini Mbak Rocker masuk Sekolah Dasar di sekolah swasta yang sudah kami pertimbangkan bersama masak-masak selama beberapa waktu lamanya. Tambahan yang tak terduga, si Racun Api mendadak mogok sekolah di sekolah lamanya sehingga kami memutuskan untuk memindahkannya ke Taman Kanak-Kanak yang satu yayasan dengan sekolah kakaknya sekarang. Tentu saja walaupun mendadak dan tanpa rencana, proses pindah sekolah ini berlangsung dengan huru-hara dan drama singkat yang puji syukur bisa teratasi tanpa perlu ikut drama di media sosial. Yang penting, tahun ajaran baru datang dan anak-anak sudah bersekolah di sekolah baru. Amin! Allahu akbar! Bersekolah di sekolah baru ini, sungguh membuka mata saya tentang banyak hal. Terutama, tentang bagaimana rasanya menjadi minoritas. Saya lupa apakah sudah pernah bercerita, tetapi sekolah anak-anak yang sekarang menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin sebagai pengantarnya. Tentu saja kami sudah tahu sebelumnya, dan bahkan ...

Cyin, Pertanyaan Lo Gengges Deh!

Kemarin, entah untuk ke berapa ratus kalinya saya mendapat pernyataan (sekali lagi pernyataan bukan pertanyaan) yang sama: "Kamu kok nggak nikah-nikah sih." Saya sih sudah kehilangan selera menjawab. Soalnya, apa pun jawaban saya pasti salah deh. Mereka yang ngajak ngomong itu emang nggak niat pengen diskusi, apalagi perhatian. Niat mereka cuma mencerca dan menyudutkan, itu saja. Jadi mau saya jawab apa pun, selalu di-counter lagi sama dia. Saya sampai hafal kalau saya jawab A, mereka bakal balas B. Misalnya saya jawab, pengen kuliah lagi, pasti mereka balas, apa sih artinya pendidikan tinggi kalau nggak punya keluarga, apa yang mau diharapkan nanti di masa tua, pasti hidupnya hampa. Lalu kalau saya jawab lagi, prioritas hidup orang kan beda-beda, siapa tahu bagi mereka yang karir dan pendidikan tinggi tapi nggak membangun keluarga itu emang nggak pengen berkeluarga, kan? Siapa tahu mereka bahagia hidup sendiri. Tapi kalau saya jawab begini, pasti jadi panjang, dan s...