yang terik namun selalu berhujan.
yang rapuh tapi bebas guncangan.
yang gulita meski energimu berjuta.
mari kita saling menerima, walau ini kencan buta.
kubiarkan keras tamparanmu menempaku jadi baja.
dan lembut sinarmu kala pagi menyapa, mengubah krisan kuning jadi biru muda.
langitmu, hitam mataharimu, dan tetes embun pagi yang tak pernah hadir.
mengaliri darahku, selamanya.
Comments
Post a Comment