Skip to main content

50

foto oleh Hanung
Ketenangan dan kebahagiaan hidup sejati lahir dari cara kita menjalani hidup, dari tujuan yang ingin kita capai dari hidup yang cuma sekali ini. Saya yakin itu. Selain kebahagiaan sejati itu, ada juga kegembiraan-kegembiraan kecil yang mampu melukis senyum di wajah kita setiap hari, menghapus kepenatan hari ini dan membuat kita kembali bersemangat pada tujuan besar kita.

Kegembiraan kecil itu bisa berbeda bentuknya untuk setiap orang, tetapi untuk saya adalah:

  1. melihat orang makan masakan saya dengan lahap
  2. berhasil menduplikasi masakan restoran di dapur sendiri
  3. aroma kue yang masih panas
  4. matahari terbit di puncak gunung
  5. melihat embun menetes dari daun-daun di pagi hari
  6. sinar matahari pagi (lagi! saya cinta matahari)
  7. melihat foto bunga, hujan, atau matahari dengan efek bokeh
  8. mencuci film dan hasilnya bagus
  9. membaca komik-komik Adachi Mitsuru
  10. menonton film-film HBO di Minggu siang sambil makan cemilan
  11. membaca komen-komen di blog, walaupun sedikit
  12. tahu kalau teman-teman saya selalu membaca blog ini walaupun mereka tak pernah meninggalkan komentar
  13. bermalas-malasan seharian di posko Stapala
  14. menikmati me-time, bukan dengan mojok di kedai kopi, tapi beres-beres kamar, nyetrika, mencuci sepatu-sepatu kets saya, mengepel, dan tertidur kelelahan
  15. facial
  16. spa rambut stroberi
  17. googling foto-foto Drew Barrymore
  18. tidak sengaja mendengar lagu Bob Dylan di mal atau di radio, yang mana sangat jarang
  19. nonton konser band yang bermutu
  20. jalan-jalan ke taman kota
  21. naik angkot, busway, bis kota, dari ujung ke ujung sambil menikmati jalan
  22. melihat toko-toko lawas, terutama kalau di daerah pecinan
  23. duduk-duduk di masjid sambil mengagumi interiornya
  24. memotret matahari
  25. malam berhujan yang sejuk, meringkuk di bawah selimut dengan sebuah chicklit ringan yang tidak norak
  26. menemukan blog yang bagus (rasanya seperti menemukan harta karun!)
  27. bertemu pemain bola favorit dan ternyata dia tidak sombong
  28. chatting dengan teman lama
  29. menemukan lingerie bagus yang diskon di atas 50%
  30. jalan-jalan ke toko mainan
  31. memborong kue, cemilan, dan permen untuk teman-teman kos
  32. melihat-lihat hasil jepretan Mr Defender sebelum diedit
  33. mendengar suara adik lelaki saya di telepon
  34. belajar untuk ujian (waktu kuliah dulu. saya hobi belajar, sih, hehehe)
  35. merencanakan perjalanan dengan teman-teman
  36. disapa orang dari masa lalu Mr Defender yang ternyata ramah-ramah
  37. sprei dan selimut yang baru dilaundry dan beraroma lavender
  38. pengharum ruangan aroma cemara
  39. menyiapkan kejutan untuk sahabat
  40. jadi mak comblang yang sukses
  41. melihat kebaya yang cantik
  42. cuci muka dengan teh basi (segar sekali!)
  43. melihat pasangan yang saling mencintai, yang auranya bikin saya berpaling saking silaunya
  44. mengamati tingkah laku anak-anak
  45. dibantu orang tak dikenal di jalan
  46. mendapat pujian atas baju, sepatu, asesoris, atau dandanan saya hari itu
  47. membuat powerpoint untuk presentasi
  48. menghadiri seminar yang pembicaranya inspiratif
  49. maraton DVD serial yang saya sukai
  50. ketemuan sama sahabat yang beda kota. PALING MUJARAB!!

Comments

  1. Adachi Mitsuru itu novelnya yang mana aja ya? aku lho suka ga ngeh siapa penulisnya :))

    eh, jadi lebih kenal kamu nih ;;)

    ReplyDelete
  2. ah, saya pernah nonton live action Touch-nya Adachi Mitsuru... it's a really nice love story :)

    ReplyDelete
  3. @rona: komik rona bukan novel, antara lain touch, nine, jinbe, H2, rough, crossgame, miyuki, eternal blue sky, short program, katsu, slow steps (ketauan fans berat nih)... komiknya banyak yg diadaptasi jd dorama. btw kamu kok ga update2 sih, kangen tau, aku tiap hari buka blogmu berharap ada posting baru :)

    ReplyDelete
  4. @adhy: iya, bagussss... yg doramanya H2 jg bagus, walopun kdg ga sesuai bayangan kita pas baca komiknya

    ReplyDelete
  5. 'Ketenangan dan kebahagiaan hidup sejati lahir dari cara kita menjalani hidup'

    I could not love it more!
    hehehe.. setujuhh deh. enjoy ur life ya :)

    ReplyDelete
  6. @maya hehehe iya, btw makasih udah mampir ya mayaaa... :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

sepatu

Pengakuan. Saya (pernah) punya lebih dari 50 pasang alas kaki. Terdiri atas sepatu olahraga, sneakers, high heels, wedges, flat shoes, sandal-sandal cantik, flip flop, sendal gunung, hampir semua model sepatu dan sandal (waktu itu) saya punya. Ada yang dibeli dengan tabungan beberapa bulan, khususnya yang sepatu kantor dan olahraga, tapi sebagian besar berasal dari rak diskon (untungnya ukuran saya 35 up to 36 sehingga sewaktu sale di mana-mana penuh ukuran itu dengan harga super miring, bahkan sering saya dapat sepatu Yongki dengan hanya 20 ribu rupiah saja) atau hasil jalan-jalan di Melawai. Sewaktu saya pindahan dari Jakarta ke Samarinda, Mr Defender sangat syok dengan paket yang berisi baju, sepatu, tas, dan asesoris saya yang jumlahnya mencapai 20 kardus Aqua besar (jangankan dia, saya pun syok). Lalu ketika akhirnya lemari di kos baru saya nggak muat menampung itu semua dan akhirnya sebagian besar dari 20 kardus itu terpaksa tetap dikardusin, setiap saya naksir baju, sepatu,

Mau Jadi Apa?

Kembali ke topik yang pastinya membuat mereka yang sudah membaca blog ini sejak lama muntah atau minimal menguap saking bosannya: karir dan passion . Hahaha, muntah, muntah deh. Brace yourself. Sebab ini merupakan salah satu topik pencarian diri yang memang belum berakhir untuk saya (dan mungkin tidak akan berakhir). Begini, ya, seperti yang semua orang tahu, saat ini saya tidak berkarir di bidang yang sesuai dengan minat saya. Bahkan, saya sendiri tidak tahu minat saya apa. Apakah saya sudah mencoba pepatah bijak jika tidak bisa mengerjakan yang kamu cintai, cintailah apa yang saat ini kamu kerjakan? Hm, sudah, sejuta kali, dan sebesar apa pun saya berusaha tidak mengeluhkan pekerjaan saya, saya memang tidak bisa bilang saya cinta, apalagi menyatakan ini adalah passion saya. Jangan salah, saya bersyukur atas pekerjaan saya, dan saya menikmati semua yang pekerjaan ini berikan: gaji yang cukup untuk hidup layak, waktu yang longgar untuk menikmati anak-anak saya bertumbuh, fasilita

Kurikulum

Suatu sore, saat saya sedang pusing mengatur jadwal les dan jadwal belajar anak-anak, seorang sahabat lama menyapa lewat pesan singkat. Saya belum sempat membacanya hingga sejam kemudian, karena mengatur jadwal dan kurikulum ekstra anak-anak ini sungguh menguras waktu, energi, dan pikiran. Mengapa? Karena sejak anak masuk sekolah tiba-tiba saya jadi berubah mirip Amy Chua yang ingin anaknya bisa segala hal. Apalagi Mbak Rocker nampak berminat dengan semua kegiatan: main piano, renang, bahasa Inggris dan Mandarin, melukis, taekwondo... Belum lagi hal lain yang tidak dipilihnya namun wajib dilakukan karena dia harus bisa: mengaji, berbahasa Arab dan Jawa, memasak dan berkebun hahaha... semuanya harus dijadwalkan. Kalikan dengan tiga anak, maka habislah waktu ibu mengatur jadwal (serta mengantar jemput). 'Kurikulum' anak-anak memang lumayan padat. Kembali ke pesan singkat teman saya tadi. Dia mengirim pesan panjang yang berisi keluh kesah kehidupan rumah tangganya. Saya cuku