Kemarin, dokter itu mematahkan hati dan harapanku. Aku meninggalkannya dengan marah, tanpa sapa perpisahan. Sepanjang perjalanan pendek di dalam angkot, aku memandang lalu lalang kendaraan tanpa emosi apa-apa. Kosong. Aku bahkan tidak mengerti bagaimana membaginya. Termasuk denganmu.
Pengakuan. Saya (pernah) punya lebih dari 50 pasang alas kaki. Terdiri atas sepatu olahraga, sneakers, high heels, wedges, flat shoes, sandal-sandal cantik, flip flop, sendal gunung, hampir semua model sepatu dan sandal (waktu itu) saya punya. Ada yang dibeli dengan tabungan beberapa bulan, khususnya yang sepatu kantor dan olahraga, tapi sebagian besar berasal dari rak diskon (untungnya ukuran saya 35 up to 36 sehingga sewaktu sale di mana-mana penuh ukuran itu dengan harga super miring, bahkan sering saya dapat sepatu Yongki dengan hanya 20 ribu rupiah saja) atau hasil jalan-jalan di Melawai. Sewaktu saya pindahan dari Jakarta ke Samarinda, Mr Defender sangat syok dengan paket yang berisi baju, sepatu, tas, dan asesoris saya yang jumlahnya mencapai 20 kardus Aqua besar (jangankan dia, saya pun syok). Lalu ketika akhirnya lemari di kos baru saya nggak muat menampung itu semua dan akhirnya sebagian besar dari 20 kardus itu terpaksa tetap dikardusin, setiap saya naksir baju, sepatu,...
whats up, sis? semoga semua baik-baik aja ya. amiin.
ReplyDeleteselalu ada jendela yg dibukakan, ketika satu pintu ditutup. semangat ya :)
rona: terimakasih ya... seperti yg sudah aku tulis, utk saat ini blm bisa dibagi :) semoga nanti bisa. selamat puasa :)
ReplyDeletendak usah dibagi, gpp kok...sini, sini kupeluk erat yaaa.....muaahhhhh :)
ReplyDelete