Kemarin, dokter itu mematahkan hati dan harapanku. Aku meninggalkannya dengan marah, tanpa sapa perpisahan. Sepanjang perjalanan pendek di dalam angkot, aku memandang lalu lalang kendaraan tanpa emosi apa-apa. Kosong. Aku bahkan tidak mengerti bagaimana membaginya. Termasuk denganmu.
Ada banyak hal yang memenuhi pikiran setiap orang saat ini, yang sebagian besarnya mungkin ketakutan. Akan virus, akan perekonomian yang terjun bebas, akan harga saham, akan ketidakpastian akankah besok masih punya pekerjaan. Ada banyak kekuatiran, juga harapan. Ada jutaan perasaan yang sebagian besarnya tak bisa diungkapkan. Tanpa melupakan bahwa kita tak hanya cukup merasa prihatin namun harus mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan, marilah kita mensyukuri apa yang masih kita miliki. Setiap detik kehidupan yang masih diberikan kepada kita, atap untuk berteduh, rumah tempat kita bernaung, makanan, udara yang segar, dan keluarga tercinta yang sehat.
whats up, sis? semoga semua baik-baik aja ya. amiin.
ReplyDeleteselalu ada jendela yg dibukakan, ketika satu pintu ditutup. semangat ya :)
rona: terimakasih ya... seperti yg sudah aku tulis, utk saat ini blm bisa dibagi :) semoga nanti bisa. selamat puasa :)
ReplyDeletendak usah dibagi, gpp kok...sini, sini kupeluk erat yaaa.....muaahhhhh :)
ReplyDelete