Skip to main content

selingkuh?

Semalam, saya dan Mr Defender membahas sebuah topik yang seru: perselingkuhan. Hahaha. Lucu nggak sih, sepasang anak manusia yang mau menikah, yang seharusnya bertukar rayuan malah begadang mendiskusikan perselingkuhan? Hehe.

Tadi malam awalnya saya sedang galau. Mr Defender juga sedang galau. Mungkin semacam rasa takut menjelang pernikahan kali ya. Takut, tapi mau dan nggak sabar nunggu. Semacam perasaan ketika mengantri Tornado untuk pertama kalinya deh. Dan karena kami pasangan yang 100% terbuka sampai ke aib yang sekeci-kecilnya, maka semuanya diomongin. Dan beginilah hasilnya:

Pertanyaan pembuka dari saya: kamu takut nggak sih dengan pernikahan ini? semacam takut ada hal yang tadinya kamu bisa lakukan sekarang, tapi nanti setelah nikah jadi gak bisa?

Mr Defender: kenapa kok nanya gitu? hmm... jangan-jangan kamu yang takut ya?
Saya: hmm, iya sih, apalagi dengan special case kita ini, aku jadi lebih banyak takut dibanding kalau nikah sama yang lain, misalnya, hahahahaha.... trus aku kadang takut lho, mungkin nggak sih 20 tahun lagi aku jadi tante-tante yang nggak asik trus kamu naksir cewek lain yang lebih oke?

Mr Defender: ya mungkin aja sih, kan kita nggak pernah tau. tapi semoga nggak ya.

Ini adalah yang sangat saya suka dari Mr Defender. Dia selalu jujur dan nggak muluk-muluk janji untuk hal yang belum tentu bisa dia tepati, bahkan untuk hal seperti ini.

Saya bilang: iya sih, nggak ada juga yang jamin 20 tahun lagi perasaan kita gimana. tapi selain faktor perasaan, apa sih yang bikin cowok selingkuh?

Lalu Mr Defender bilang, kalau versi dia yaaa (kalau ada cowok yang gak setuju ya gak usah protes, kan ini versi dia) cowok itu selingkuh karena dua hal aja, yang pertama naluri dan yang kedua servis. Kenapa naluri? Karena pada dasarnya cowok itu suka sama barang baru yang kelihatan lebih bagus. Karena cowok memang diciptakan dengan otak seperti itu. Bahkan pernah dibuat riset dengan objek tikus, ternyata tikus jantan bakalan bosan setelah 7 kali berhubungan seksual dengan tikus betina yang sama, bahkan meskipun tikus betina itu dicat, diberi wewangian, dan sebagainya. Tikus jantan itu harus bercinta dulu dengan betina lain, baru bisa lagi dicampurkan dengan betina pertama. Enough said. Gak usah protes ala-ala: tapi kan kita bukan binataaaang... karena percayalah, bagi semua makhluk mamalia, seks itu kebutuhan primer, sama seperti makan dan tidur.

Saya tanya: trus cewek harus gimana dong biar suaminya nggak selingkuh?

Mr Defender bilang, cowok nggak akan selingkuh kok kalau dia cinta sama pasangannya. Nah masalahnya, nggak ada jaminan cowok yang sekarang cinta mati sama kamu bakal tetap cinta mati 10-20 tahun mendatang. Masalah perasaan emang susah sih. Jadiiiii, kalau menurut Mr Defender, ya berusahalah membuat pasangan selalu jatuh cinta. Menjaga fisik salah satunya. Cowok kan pada dasarnya suka jadi juara, jadi dia bakalan bangga kalau pasangannya cantik (dan pintar, dan bohai, dan pintar masak, dan perhatian, dan sebagainya). Jadi berusaha biar wajah semulus Diana Pungky, bodi seseksi Aura Kasih, itu sama sekali nggak salah kok.

Nah, yang kedua, servis. Pada dasarnya cowok semodern apa pun menurut Mr Defender, pasti senang dengan perhatian istrinya yang remeh temeh semisal: dimasakin, dipijitin, disiapin bajunya, bahkan hal seremeh dibuatkan teh sepulang kerja. Kalau seorang cowok merasa nggak dihargai, akan sangat mudah bagi dia mencari perempuan lain yang bisa memenuhi kebutuhannya akan penghargaan itu. Makanya banyak orang rela membayar untuk seks (yang semestinya gratis) demi mendapat pelayanan yang mungkin nggak bisa (atau nggak mau) diberikan oleh pasangannya.

Jadi apa kesimpulannya? Simpulkan sendiri lah, lha wong kami juga cuma ngayal babu, hahahahaha....
And even I never know, I wish I love you all my life....

Comments

Popular posts from this blog

sepatu

Pengakuan. Saya (pernah) punya lebih dari 50 pasang alas kaki. Terdiri atas sepatu olahraga, sneakers, high heels, wedges, flat shoes, sandal-sandal cantik, flip flop, sendal gunung, hampir semua model sepatu dan sandal (waktu itu) saya punya. Ada yang dibeli dengan tabungan beberapa bulan, khususnya yang sepatu kantor dan olahraga, tapi sebagian besar berasal dari rak diskon (untungnya ukuran saya 35 up to 36 sehingga sewaktu sale di mana-mana penuh ukuran itu dengan harga super miring, bahkan sering saya dapat sepatu Yongki dengan hanya 20 ribu rupiah saja) atau hasil jalan-jalan di Melawai. Sewaktu saya pindahan dari Jakarta ke Samarinda, Mr Defender sangat syok dengan paket yang berisi baju, sepatu, tas, dan asesoris saya yang jumlahnya mencapai 20 kardus Aqua besar (jangankan dia, saya pun syok). Lalu ketika akhirnya lemari di kos baru saya nggak muat menampung itu semua dan akhirnya sebagian besar dari 20 kardus itu terpaksa tetap dikardusin, setiap saya naksir baju, sepatu,...

Tanpa Alasan Khusus

Sebagai penjelasan yang (mungkin) ditunggu oleh teman-teman yang kemarin sempat tahu bahwa kami, saya dan Mr Defender, sedang mempersiapkan pernikahan (dan menanti undangan yang tak kunjung datang) maka saya merasa perlu memberitahukan bahwa kami sepakat untuk menunda menikah dalam waktu yang belum ditentukan. Kalau di antara teman-teman ada yang bertanya mengapa, atau lebih tepatnya ada apa, maka kami akan menjawab, tidak ada apa-apa. Pernikahan, memang kami tunda, tapi bukan karena alasan finansial (walaupun ya, saya dan dia memang kebetulan sama-sama sedang dalam kondisi finansial kurang bagus), bukan karena ada masalah dengan keluarga (bukan berarti masalah itu tidak ada, tapi bukan itu penyebab tertundanya pernikahan kami), juga bukan karena kami mendadak tidak yakin pada satu sama lain. Kami menunda karena belum siap (klise bukan). Atau tepatnya belum ingin. Tentu saja kami masih saling mencintai dan ingin menikah, suatu hari nanti. Tapi sekarang, kami merasa cukup nyaman ...

Sekolah Baru

Selamat tahun ajaran baru! Tahun ini Mbak Rocker masuk Sekolah Dasar di sekolah swasta yang sudah kami pertimbangkan bersama masak-masak selama beberapa waktu lamanya. Tambahan yang tak terduga, si Racun Api mendadak mogok sekolah di sekolah lamanya sehingga kami memutuskan untuk memindahkannya ke Taman Kanak-Kanak yang satu yayasan dengan sekolah kakaknya sekarang. Tentu saja walaupun mendadak dan tanpa rencana, proses pindah sekolah ini berlangsung dengan huru-hara dan drama singkat yang puji syukur bisa teratasi tanpa perlu ikut drama di media sosial. Yang penting, tahun ajaran baru datang dan anak-anak sudah bersekolah di sekolah baru. Amin! Allahu akbar! Bersekolah di sekolah baru ini, sungguh membuka mata saya tentang banyak hal. Terutama, tentang bagaimana rasanya menjadi minoritas. Saya lupa apakah sudah pernah bercerita, tetapi sekolah anak-anak yang sekarang menggunakan bahasa Inggris dan Mandarin sebagai pengantarnya. Tentu saja kami sudah tahu sebelumnya, dan bahkan ...