Di suatu malam, kamu mengajak saya keluar, minum segelas dua gelas bir atau anggur kolesom cap orang tua. Bicara tentang apa saja, atau bukan tentang apa-apa. Saya tahu itu adalah bahasa kode untuk "aku sedang tidak baik-baik saja, tapi tolong jangan tanya kenapa", maka saya mengambil helm dan duduk di boncengan motormu. Dan mesin pun menderu. Dalam perjalanan melintas pelabuhan, saya iseng berkomentar tentang seorang lelaki kurus setengah baya yang menyandang tas punggung, menunggu angkutan, ataukah jemputan. "Dia baru datang dari pekerjaannya di rig, dan membawa satu tas penuh uang untuk dihabiskan selama dua minggu sebelum harus pergi lagi selama enam minggu." Kamu tertawa. "Mungkin dia cuma baru pulang berjualan tiket speed di pelabuhan." "Kamu kurang imajinasi," kata saya sambil melingkarkan tangan di pinggangmu. "Sedikit khayalan tidak akan membunuh." "Kalau aku punya setengah saja imajinasimu, aku bisa gi...